• Pengukuhan

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam melaksanakan keputusan Muktamar ke-48 perlu mengangkat Anggota Pimpinan Majelis/Lembaga/Biro untuk menyelenggarakan program, kegiatan, amal usaha, dan membantu bidang-bidang tertentu yang bersifat pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuannya.

  • Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru

    Agenda : 1. Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru 2. Menyusun Progam Kerja.

  • Sesuai lampiran SK PDM No 016/KEP/III.O/D/2023

    tentang pengesahan susunan dan pengangkatan anggota majelis, supervisor Prof Dr H Sofyan Anif MSi, Konsultan H Ahmad Sukidi MPd, Ketua Suyanto MPdI, Wakil Ketua 1 Drs H Sukendar MPd, Wakil Ketua 2 Pramuseto Rahman SPd, Sekretaris Abdul Afif Amrullah SPsi, Wakil Sekretaris Fajar Tri Winarno SSos, Bendahara Joko Kendro Maryanto SE, Wakil Bendahara Muhammad Halim Maimun SE MM.

  • K.H. Ahmad Dahlan

    Mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 Zulhijjah 1330 H, atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1912. Ahmad Dahlan bernama kecil Muhammad Darwisy lahir pada tahun 1868 di Kampung Kauman Yogyakarta dan meninggal dunia pada tanggal 25 Febuari 1923 dalam usia 55 tahun.

  • Pengembangan Kader

    Muhammadiyah (pada saat berdiri ditulis Moehammadijah) adalah nama gerakan Islam yang lahir di Kauman Yogyakarta tanggal 18 November 1912. Pada saat waktu berdirinya dan mengajukan pengesahan kepada pemerintah Hindia Belanda menggunakan tanggal dan tahun Miladiyah.

WORKSHOP GREEN HRM: SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN DIDORONG KELOLA SDM BERWAWASAN LINGKUNGAN

 


Surakarta, 9 September 2025 – SD Muhammadiyah 7 Joyosuran Surakarta kembali melanjutkan rangkaian program menuju Sekolah Adiwiyata dengan menggelar Workshop Green Human Resource Management (Green HRM) pada Selasa (9/9). Kegiatan ini difasilitasi oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia sekolah yang berorientasi pada lingkungan.

Workshop ini menghadirkan Mirzam Arqy Ahmadi, M.M., dosen Manajemen FEB UMS, sebagai narasumber. Beliau memberikan materi mengenai pentingnya perubahan budaya organisasi yang pro-lingkungan, strategi manajemen konflik di sekolah, serta penerapan gaya kepemimpinan yang mendukung visi green school.

Kepala SD Muhammadiyah 7 Joyosuran, Yuniarto Harjanto, S.P., S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting bagi seluruh guru dan tenaga kependidikan.

“Green HRM membantu kami membangun budaya kerja yang sejalan dengan semangat Adiwiyata. Kami ingin semua warga sekolah tidak hanya memahami, tetapi juga membiasakan perilaku pro-lingkungan dalam setiap aktivitas,” ujarnya.

Guru dan tenaga kependidikan terlibat aktif dalam diskusi dan praktik manajemen SDM yang ramah lingkungan. Workshop ini juga menghasilkan buku panduan Green HRM sederhana yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan SDM di sekolah.

Tim pengabdian UMS menegaskan bahwa Green HRM akan memperkuat karakter pro-lingkungan di sekolah. Dengan adanya pelatihan ini, SD Muhammadiyah 7 Joyosuran diharapkan lebih siap dalam proses penilaian Sekolah Adiwiyata serta mampu menjadi role model bagi sekolah lain di Kota Surakarta.

Pelaksana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) atas dukungan penuh dan pendanaan yang telah diberikan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul “Desain Sekolah Ramah Lingkungan Menuju Sekolah Adiwiyata yang Berkelanjutan” melalui Nomor Kontrak Induk: 123/C3/DT.04.00/PM/2025 serta Nomor Kontrak Turunan: 006/LL6/PM/AL.04/2025; 120.21/A.3-III/LPMPP/V/2025, sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik.


Share:

SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN TERAPKAN MODEL HIDROPONIK UNTUK WUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA

 


Surakarta, 26 Agustus 2025 – SD Muhammadiyah 7 Joyosuran Surakarta mengambil langkah nyata dalam mewujudkan sekolah ramah lingkungan melalui penerapan teknologi tanaman hidroponik. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang digagas Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama pihak sekolah.

Instalasi hidroponik dipasang di lingkungan sekolah dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT) berkapasitas 108 lubang. Tanaman yang dibudidayakan meliputi sayuran cepat panen seperti bayam, kangkung, dan caisim, dengan media rockwool serta nutrisi AB Mix. Teknologi ini juga dilengkapi dengan pompa otomatis agar perawatan lebih mudah dan efisien.

Kegiatan ini melibatkan para guru dan tenaga kependidikan SD Muhammadiyah 7 Joyosuran Surakarta. Mereka mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara menyemai benih, menyiapkan media tanam, hingga perawatan tanaman hidroponik. Para audience terlihat antusias saat mencoba menanam sayuran ke dalam instalasi hidroponik.

Kepala SD Muhammadiyah 7 Joyosuran, Yuniarto Harjanto, S.P., S.Pd., menyambut baik kegiatan ini.

“Hidroponik bukan hanya menghijaukan sekolah, tetapi juga menjadi media belajar yang nyata bagi siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Program ini sejalan dengan upaya sekolah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin pendidikan berkualitas dan pembangunan berkelanjutan.

Tim pengabdian UMS menambahkan bahwa hidroponik akan menjadi contoh praktik ramah lingkungan yang bisa diterapkan secara luas. Selain itu, sayuran hasil panen nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah, sehingga mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan.

Dengan adanya instalasi hidroponik ini, diharapkan lingkungan sekolah akan tampak lebih hijau, asri, dan edukatif. SD Muhammadiyah 7 Joyosuran berharap program ini dapat berlanjut dan menginspirasi sekolah lain di Surakarta untuk ikut serta dalam gerakan Sekolah Adiwiyata.

Pelaksana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) atas dukungan penuh dan pendanaan yang telah diberikan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul “Desain Sekolah Ramah Lingkungan Menuju Sekolah Adiwiyata yang Berkelanjutan” melalui Nomor Kontrak Induk: 123/C3/DT.04.00/PM/2025 serta Nomor Kontrak Turunan: 006/LL6/PM/AL.04/2025; 120.21/A.3-III/LPMPP/V/2025, sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik.

Share:

UMP KU Surakarta Gelar Pembekalan dan Baitul Arqom Purna Studi September 2025

 

SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah PKU (UMP KU) Surakarta menggelar kegiatan Pembekalan dan Baitul Arqom Purna Studi periode September 2025, Senin-Selasa (22-23/9/2025). Acara ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai bekal memasuki dunia kerja sekaligus penguatan ideologi Muhammadiyah.

Rangkaian kegiatan dibuka Senin (22/9/2025) pukul 08.00 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Sang Surya, serta sambutan dari Rektor UMP KU Surakarta dan Ketua MPKSDI PDM Surakarta.

Pada sesi materi, peserta mendapatkan pembekalan khusus dari praktisi maupun tokoh Muhammadiyah. Materi pertama bertema “Strategi Public Speaking dan Personal Branding Menuju Sukses di Dunia Kerja” yang disampaikan Sara Neyrhiza, Direktur SPEAKINGID Training Center.

Dilanjutkan dengan materi “Ideologi Muhammadiyah” oleh Dodok Sartono, SE, MM (Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng) serta “Paham Agama Menurut Muhammadiyah” oleh Salahuddin Sirizar, Lc., M.A.

Pada malam hari, peserta masih mendapatkan pembekalan tentang “Profil Kader Lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ’Aisyiyah” oleh Dr. Suyanto, S.Ag., M.Pd.I, Wakil Rektor 3 UMP KU Surakarta.

Kegiatan berlangsung dengan diselingi ibadah berjamaah seperti Sholat Ashar, Maghrib, Isya, hingga tahajud dan tadarus Al-Qur’an.

Hari kedua, Selasa (23/9/2025), acara ditutup dengan penyerahan kembali peserta dari Master of Training (MoT) kepada Rektor, serta sambutan dari Rektor UMP KU Surakarta dan Ketua MPKSDI PDM Surakarta.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memiliki bekal spiritual, ideologis, dan keterampilan praktis untuk menghadapi dunia kerja, sekaligus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam berkemajuan ala Muhammadiyah.


Share:

Muhammadiyah Dorong Penguatan Cabang-Ranting Berbasis Masjid

 














Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surakarta mendorong penguatan Cabang dan Ranting (PCR) dengan menjadikan masjid sebagai basis utama gerakan. Gagasan ini mengemuka dalam Baitul Arqam PDM Surakarta yang berlangsung pada 22–23 Agustus 2025, dengan pemaparan oleh Ibnu Hasan.

Langkah ini menegaskan kembali keputusan Tanwir Muhammadiyah 2007 tentang revitalisasi masjid, ranting, dan cabang. Masjid diharapkan bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan jamaah, dakwah, dan pemberdayaan umat.

Masjid Berdaya, Umat Berdaya

“Masjid yang berdaya akan melahirkan jamaah yang berdaya,” terang Ibnu Hasan. Menurutnya, masjid harus memposisikan diri sebagai solusi bagi permasalahan jamaah, mulai dari kebutuhan spiritual, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi.

Hal ini sejalan dengan pandangan tokoh Muhammadiyah, AR Fachrudin, yang pernah menyoroti melemahnya peran ranting dan cabang dalam menggerakkan pengajian rutin. Bahkan, banyak masjid yang hanya dimanfaatkan untuk salat tanpa diiringi aktivitas dakwah yang menghidupkan jamaah.

Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ)

Strategi penguatan PCR berbasis masjid ini diwujudkan melalui Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ) yang sudah digagas Muhammadiyah sejak 1968. GJDJ dinilai sebagai model dakwah efektif untuk pemberdayaan jamaah melalui kelompok kecil berbasis masjid.

Dengan tagline “Lurus dan rapat shaf di masjid dan di luar masjid”, GJDJ menekankan kolaborasi antar-pimpinan, takmir, majelis, dan lembaga persyarikatan.

Indikator Masjid Unggulan Muhammadiyah

Dalam forum tersebut, juga disampaikan kriteria masjid unggulan Muhammadiyah. Beberapa di antaranya:

  • Berstatus wakaf resmi Muhammadiyah dengan SK takmir dari persyarikatan.

  • Menyelenggarakan kajian rutin Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

  • Mengintegrasikan pengelolaan keuangan dengan Lazismu.

  • Memberdayakan remaja masjid dan ramah anak.

  • Berdaya secara ekonomi dan sosial, serta ramah lingkungan.

“Masjid unggul harus memberi ruang kaderisasi bagi Angkatan Muda Muhammadiyah, sehingga regenerasi berjalan baik,” imbuh Ibnu Hasan.

Harapan ke Depan

PDM Surakarta menargetkan seluruh cabang dan ranting memiliki masjid yang makmur, aktif dalam pengajian, serta berperan nyata dalam memecahkan masalah jamaah. Dengan begitu, masjid tidak hanya memakmurkan jamaah, tetapi juga mampu dimakmurkan oleh jamaahnya.

Share:

Teologi Al-Ma’un: Manifesto Anti-Ketimpangan untuk Peradaban Berkeadilan

 














Surat Al-Ma’un kembali menemukan relevansinya di tengah krisis sosial-ekonomi global yang kian menajam. Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., Wakil Ketua PWM Jawa Tengah sekaligus Rektor UIN Salatiga, menegaskan bahwa spirit Al-Ma’un merupakan manifesto anti-ketimpangan yang tidak hanya menyoroti aspek ibadah ritual, tetapi juga menekankan tanggung jawab sosial untuk menghapuskan kemiskinan, kefakiran, dan marjinalisasi.

Menurutnya, globalisasi ala neoliberalisme yang selama ini diagung-agungkan, ternyata justru memproduksi jurang sosial baru. “Model neoliberal hanya melipatgandakan pemiskinan dan memapankan oligarki,” ujar Zakiyuddin dalam kajiannya.

Kritik terhadap Oligarki dan Ekonomi Kapitalistik

Zakiyuddin menggambarkan oligarki kontemporer dengan metafora tokoh-tokoh klasik: Fir’aun sebagai simbol penguasa politik korup, Qarun melambangkan kapitalis tamak, Haman sebagai teknokrat pengabdi oligarki, dan Samiri yang mewakili agamawan oportunis pro status quo. Kolaborasi mereka, menurutnya, telah melahirkan agama kapital dengan rukun iman baru: liberalisasi, deregulasi, dan privatisasi.

“Al-Ma’un menolak keras agama yang direduksi menjadi sekadar spiritual laundry tanpa keberpihakan sosial,” tegasnya.

Tiga Nilai Utama Al-Ma’un

Prof. Zakiyuddin menekankan tiga nilai fundamental yang terkandung dalam surat pendek ini:

  1. Kritik atas ketidakadilan struktural – terutama dalam akses produksi dan distribusi (QS. Al-Ma’un: 1-2).

  2. Kedermawanan sosial – berbagi sejak awal proses produksi, bukan sekadar surplus (QS. Al-Ma’un: 3-7).

  3. Keotentikan spiritual – keseimbangan dunia-akhirat, menjauhkan riya dan formalitas ibadah tanpa kepedulian sosial (QS. Al-Ma’un: 4-6).

“Surat ini mengingatkan kita bahwa keberagamaan yang sejati adalah keberagamaan yang membela yatim, miskin, dan mustadh’afin,” ujarnya.

Agenda Reformasi Ekonomi dan Sosial

Zakiyuddin menilai sistem ekonomi Indonesia masih terjebak pada model warisan kolonial Belanda, dengan koperasi yang lebih berorientasi pada aset ketimbang kebutuhan anggota. Ia mengusulkan reformasi regulasi ekonomi nasional sesuai amanah Pasal 33 UUD 1945, termasuk perbaikan undang-undang koperasi, pajak, hingga pembentukan ekosistem bisnis yang mengintegrasikan UMKM, koperasi, dan sektor formal.

“Ekonomi Pancasila harus kembali dimaknai sebagai ekonomi pro-rakyat, bukan sekadar jargon,” katanya.

Muhammadiyah dan Agenda Mustadh’afin

Bagi Muhammadiyah, spirit Al-Ma’un adalah napas gerakan sejak K.H. Ahmad Dahlan. Zakiyuddin menekankan bahwa agenda ke depan ialah memperkuat ekosistem UMKM dengan wajah ganda: sosial sebagai legitimasi moral, dan bisnis sebagai keberlanjutan finansial.

“Gerakan Al-Ma’un bukan sekadar filantropi, melainkan transformasi struktural. Muhammadiyah harus menjadi garda depan perjuangan pro mustadh’afin,” tutupnya.

Share:

Baitul Arqam PDM Surakarta: Mantapkan Militansi dan Ideologi Muhammadiyah


Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta menggelar Baitul Arqam di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Karanganyar pada Jumat–Sabtu (22–23/8/2025). Kegiatan ini diikuti 147 peserta yang terdiri dari anggota PDM dan UPP PDM Kota Surakarta.

Ketua Majelis Pembina Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Surakarta, Dr. Suyanto, S.Ag., M.Pd.I., menjelaskan bahwa Baitul Arqam (BA) dihadiri oleh 147 peserta dengan menghadirkan Dr. Imron, M.A., perwakilan trainer dari PWM Jawa Tengah. 

“Baitul Arqam ini menjadi wadah penting untuk membekali ideologi, wawasan, dan penguatan militansi ber-Muhammadiyah. Harapannya, setelah acara ini peserta dapat menjadi kader yang militan dan berkomitmen kuat pada perjuangan persyarikatan,” ungkapnya.

Dr. Suyanto menambahkan dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan sejumlah tokoh penting yang menjadi penguat gerakan Muhammadiyah, di antaranya Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. K.H. KRAT Tafsir, M.Ag.; Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.; Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Assoc. Prof. Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si.; Ketua PP Muhammadiyah, Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum.; serta Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, M.Fil.I., MPA.

Ketua PDM Surakarta, Drs. KH. Anwar Sholeh, M.Hum., menegaskan bahwa pelaksanaan Baitul Arqam menjadi momentum berharga dalam memperkokoh gerakan Muhammadiyah. 

“Di dalam acara ini ada materi-materi yang sangat bagus, terutama penguatan ideologi Muhammadiyah. Semoga dengan Baitul Arqam, Muhammadiyah semakin mantap, militan, dan bersungguh-sungguh dalam bermuhammadiyah,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan trainer dari PWM Jawa Tengah, Dr. Imron, M.A., menjelaskan bahwa Muhammadiyah memilih Baitul Arqam sebagai sarana pengkaderan karena memiliki makna historis yang kuat. “Harapannya, setelah mengikuti Baitul Arqam ini, para peserta bisa menjadi kader hebat seperti para sahabat Rasulullah. Selain itu, Baitul Arqam juga menjadi ajang memperkuat ukhuwah dan menjalin silaturahim antar pengurus Muhammadiyah,” jelasnya.

Baitul Arqam PDM Surakarta bukan sekadar forum pengkaderan, tetapi juga wahana membangun soliditas dan meneguhkan ideologi persyarikatan. Dengan bekal semangat baru, Muhammadiyah Surakarta diharapkan semakin kokoh dalam dakwah amar makruf nahi munkar.

Kontributor

Aryanto



Share:

Baitul Arqom Muhammadiyah, Pentingnya Perkuat Perkaderan

 
















Baitul Arqom adalah kawah candradimuka perkaderan Muhammadiyah. Sejak awal, kegiatan ini dirancang bukan sekadar forum pelatihan, melainkan ruang pembentukan ideologi, visi, dan mental kader. Muhammadiyah memahami betul, tanpa kader yang militan, berilmu, dan berakhlak, persyarikatan akan kehilangan ruh perjuangannya.

Muhammadiyah adalah gerakan dakwah dan tajdid yang telah berusia lebih dari seabad. Dalam rentang panjang itu, yang membuat Muhammadiyah tetap tegak adalah keberadaan kader. Mereka menjadi ujung tombak yang menggerakkan amal usaha, menghidupkan masjid, mengelola pendidikan, hingga melayani masyarakat melalui rumah sakit dan lembaga sosial.

Allah SWT mengingatkan pentingnya lahir generasi penerus yang menjaga nilai agama dan peradaban.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa: 9).

Ayat ini menegaskan, jangan sampai umat Islam meninggalkan generasi lemah, baik secara iman, ilmu, maupun mental. Di sinilah peran perkaderan menjadi sangat vital.

Baitul Arqom bukan forum biasa. Di dalamnya, kader Muhammadiyah diajak memahami kembali ideologi, paham agama, hingga strategi dakwah. Pemahaman ideologi ini menjadi benteng agar kader tidak mudah goyah oleh paham ekstrem, radikal, atau liberal yang menyimpang dari manhaj Muhammadiyah.

Seperti dikatakan KH. Ahmad Dahlan: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Pesan ini mengingatkan bahwa kaderisasi bukan jalan mencari keuntungan pribadi, melainkan sarana berkhidmat untuk umat.

Era digital menghadirkan tantangan baru. Anak muda Muhammadiyah harus siap berdakwah bukan hanya di mimbar masjid, tetapi juga di ruang virtual. Dakwah bil hal—melalui karya nyata di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial—menjadi ciri khas Muhammadiyah. Namun, tanpa kader yang cakap, dakwah ini bisa terhenti di tengah jalan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad).

Hadis ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang menekankan amal nyata. Baitul Arqom melatih kader agar siap menjadi pribadi yang memberi manfaat, bukan hanya pandai berteori.

Muhammadiyah tidak boleh kehilangan estafet perjuangan. Kader hari ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu, Baitul Arqom harus dipandang sebagai agenda strategis, bukan sekadar kegiatan tahunan. Dari sinilah akan lahir pemimpin yang tidak hanya paham agama, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan sensitivitas sosial.

Perkaderan adalah ruh Muhammadiyah. Melalui Baitul Arqom, Muhammadiyah menyiapkan generasi penerus yang kokoh dalam iman, luas dalam ilmu, dan tulus dalam pengabdian. Semoga setiap kader yang mengikuti Baitul Arqom mampu membawa semangat baru: menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang benar-benar rahmatan lil ‘alamin.

Share:

Baitul Arqom PDM Surakarta Digelar Dua Hari, Ini Jadwal Lengkapnya

 












Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta bersama unsur pembantu pimpinan (UPP) menggelar Baitul Arqom di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Tengah, Karanganyar, Jumat-Sabtu (22-23/8/2025).

Kegiatan yang dibuka Ketua PDM Kota Surakarta, Drs. K.H. Anwar Sholeh, M.Hum, serta Ketua MPKSDI PDM Surakarta, Dr. Suyanto, S.Ag., M.Pd.I, ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional Muhammadiyah sebagai narasumber.

Berikut susunan acara Baitul Arqom PDM Surakarta:

Jumat, 22 Agustus 2025

  • 13.00 – 14.00: Registrasi peserta

  • 14.00 – 14.40: Pembukaan (pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu Indonesia Raya & Sang Surya, laporan Ketua MPKSDI, sambutan Ketua PDM, dan pembukaan oleh MPKSDI PWM Jateng)

  • 14.40 – 14.50: Coffee Break

  • 14.50 – 15.00: Orientasi & Pretest

  • 15.00 – 15.15: Salat Ashar

  • 15.15 – 15.30: Orientasi & Pretest lanjutan

  • 15.30 – 17.00: Materi 1: Paham Agama dalam Muhammadiyah oleh Dr. K.H. Tafsir, M.Ag.

  • 17.00 – 19.30: Ishoma & Fathul Qulub

  • 19.30 – 21.00: Materi 2: Teologi Al-Ma’un oleh Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.

  • 21.00 – 22.00: Focus Group Discussion (FGD)

  • 22.00 – 22.10: Coffee Break

  • 22.10 – 02.45: Istirahat malam

Sabtu, 23 Agustus 2025

  • 03.15 – 04.30: Salat Tahajud & Fathul Qulub

  • 04.30 – 05.00: Salat Subuh & Kajian

  • 05.00 – 06.00: Materi 3: PDM, Cabang & Ranting Sinergi Memakmurkan Masjid oleh Assoc. Prof. Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si.

  • 06.00 – 07.30: Bersih diri & sarapan

  • 07.30 – 09.00: Materi 4: Membangun Kemandirian Kader oleh Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum.

  • 09.00 – 09.10: Coffee Break

  • 09.10 – 10.40: Materi 5: PHIWM (Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara) oleh Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, M.Fil.I., MPA.

  • 10.40 – 11.10: Post Test

  • 11.10 – 11.30: Penutupan

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ideologi Muhammadiyah, meneguhkan spirit dakwah, serta melahirkan kader-kader berkemajuan yang siap berkontribusi bagi umat dan bangsa.


Share:

Baitul Arqom Perkuat Ideologi Muhammadiyah


 



















Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta menggelar Baitul Arqom di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Tengah, Karanganyar, Jumat-Sabtu (22-23/8/2025). Kegiatan kaderisasi ini diikuti jajaran pimpinan dan unsur pembantu pimpinan (UPP) PDM Surakarta.

Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kota Surakarta, Dr. Suyanto, mengatakan Baitul Arqom menjadi sarana penting untuk memperkuat ideologi, visi, dan komitmen gerakan Muhammadiyah di tengah tantangan zaman.

“Kader Muhammadiyah harus kokoh dalam ideologi, aktif berdakwah, sekaligus adaptif terhadap perkembangan masyarakat. Baitul Arqom ini adalah ruang untuk meneguhkan semangat itu,” ujar Dr. Suyanto kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting Muhammadiyah, antara lain Dr. K.H. KRAT. Tafsir, M.Ag. (Ketua PWM Jawa Tengah), Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., Assoc. Prof. Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si. (Wakil Ketua PWM Jawa Tengah), Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum. (Ketua PP Muhammadiyah), dan Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, M.Fil.I., MPA. (Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah).

Menurut Dr. Suyanto, melalui kegiatan ini diharapkan lahir kader Muhammadiyah yang berkarakter kuat, berilmu, dan siap mengabdi untuk umat, bangsa, dan persyarikatan.

“Surakarta punya sejarah panjang dalam pergerakan Muhammadiyah. Karena itu, penguatan kader menjadi agenda utama agar persyarikatan terus berkontribusi nyata,” tegasnya.

Kegiatan Baitul Arqom berlangsung selama dua hari dengan materi ideologi, kepemimpinan, serta strategi dakwah Muhammadiyah.



Share:

Rapat Baitul Arqam RSGM Soelastri UMS Bahas Karakter Islami dan Layanan Prima di Dunia Kesehatan

 












Solo, mpksdisolo.com – Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kegiatan Baitul Arqam selama dua hari, 27–28 Juni 2025, bertempat di Sahid Jaya Solo Hotel. 

Kegiatan ini diikuti oleh para tenaga kesehatan dan civitas hospitalia dengan mengangkat tema penguatan karakter Islami dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan Muhammadiyah.

Acara dibuka pada Jumat (27/6/2025) pagi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Sang Surya, serta sambutan dari panitia. Kegiatan dilanjutkan dengan orientasi dan sesi coffee break.

Dalam materi pertama, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt. (Ketua MPKUPS PDM Kota Surakarta) menyampaikan pentingnya membangun karakter Islami, profesional, dan berkemajuan di lingkungan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Sesi kedua menghadirkan Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. dari PP Muhammadiyah yang menekankan pentingnya implementasi Risalah Islam Berkemajuan di rumah sakit Muhammadiyah. “Rumah sakit Muhammadiyah harus menjadi garda terdepan dalam dakwah layanan,” ujar Dahlan Rais.

Tak hanya fokus pada sisi ideologis, sesi ketiga yang disampaikan Prof. Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si., CSBA., CIPE dari BPK PP Muhammadiyah membahas konsep Service Excellent dalam pelayanan rumah sakit. Ia menekankan pentingnya melebihi harapan pasien sebagai bentuk dakwah bil hal.

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan kajian dakwah dari KH. Drs. Anwar Soleh, M.Hum., Ketua PDM Kota Surakarta, yang menyampaikan Model Dakwah dalam Pelayanan dan Memotivasi Pasien di RS PKU Muhammadiyah. Ia mengajak seluruh insan rumah sakit menjadi agen perubahan spiritual di ranah kesehatan.

Baitul Arqam juga diisi dengan kegiatan ibadah seperti Sholat Tahajud, kajian Subuh, dan olahraga pagi. Kegiatan ditutup pada Sabtu pagi (28/6/2025) setelah sarapan dan sesi refleksi materi.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ruhul jihad pelayanan kesehatan Islami dalam bingkai nilai-nilai Muhammadiyah.



Share:

MPKSDI Solo Ajak Keluarga Besar Jalan-Jalan ke Saloka Theme Park

 





















mpksdisolo.com - Dalam rangka mempererat silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kota Surakarta menggelar kegiatan wisata keluarga bertajuk “MPKSDI Solo Calling to Saloka” yang akan dilaksanakan pada Ahad, 29 Juni 2025.

Rombongan direncanakan berkumpul di halaman Parkir RS PKU Muhammadiyah Surakarta Bagian Timur mulai pukul 09.00 WIB sebelum diberangkatkan menuju Saloka Theme Park, salah satu destinasi wisata keluarga terpopuler di Jawa Tengah yang berlokasi di Kabupaten Semarang.

Kegiatan ini terbuka bagi seluruh anggota MPKSDI beserta keluarga, sebagai bentuk penyegaran di tengah padatnya aktivitas kaderisasi dan pendidikan. Dalam poster resmi yang dirilis panitia, acara ini dikemas secara santai dan penuh kebersamaan, dengan mengusung slogan: “Ayo Ajak Keluarga Jalan-jalan Bareng MPKSDI Solo di Saloka.”

“Kegiatan ini adalah sarana rekreasi sekaligus memperkuat ikatan kekeluargaan antaranggota MPKSDI Solo. Diharapkan setelah ini semangat dalam menjalankan amanah kaderisasi juga semakin meningkat,” ujar salah satu panitia saat dikonfirmasi.

Konfirmasi keikutsertaan dilakukan melalui grup WhatsApp resmi MPKSDI PDM Kota Surakarta, agar panitia dapat mempersiapkan akomodasi dan logistik secara optimal.

Saloka Theme Park dipilih sebagai tujuan karena menyediakan wahana bermain edukatif untuk anak-anak, serta suasana rekreatif yang cocok untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu, lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dari Solo menjadi nilai tambah tersendiri.

Dengan adanya kegiatan ini, MPKSDI Solo berharap bisa terus menumbuhkan semangat kekeluargaan dan kolaborasi yang erat di antara sesama penggerak dakwah dan pendidikan Muhammadiyah di Kota Surakarta.

Share:

MENEGASKAN KEMBALI FALSAFAH GERAKAN IMM, MUSYCAB XLIII PC IMM KOTA SURAKARTA












Tanggal : Rabu, 11 Juni 2025

Tempat : Pendhapi Gede Sala, Balaikota Surakarta

Tema : “Kilau Jejak Pengabdian: Memetik Pembelajaran, Merancang Masa Depan”


Dalam forum Studium General pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-43 PC IMM Kota Surakarta, IMMawan Abdul Afif Amrulloh menyampaikan tentang pentingnya IMM sebagai gerakan intelektual-religius yang responsif terhadap zaman. berbicara Manifesto Falsafah Gerakan IMM menuju IMM Masa Depan maka tidak jauh dari falsafah gerakan dan ideologi Muhammadiyah, karena IMM merupakan bagian dari Muhammadiyah dan itu ditekankan dalam Deklarasi Kotabarat yang di munculkan Munas IMM pertama di Solo atau sering kita kenal dengan istilah enam penegasan IMM. forum ini juga menjadi momentum menegaskan posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa islam yang tidak hanya menjaga nilai-nilai ideologis Muhammadiyah tetapi juga mampu membaca dan merespon zaman dengan cerdas, kritis, dan solutif. Maka dari itu perlu adanya silaturahim ke berbagai pihak dalam rangka memetik pembelajaran sehingga IMM memiliki pandangan yang lebih luas dalam merespon dinamika isu yang ada dan tidak terjebak dalam informasi yang nir validitas dan mudah memberikan judgment yang ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada.

“IMM hari ini bukan hanya sekedar organisasi kader, ia adalah penjaga warisan nilai, pelopor dan penyempurna amanah peradaban. Maka, IMM tidak boleh redup di tengah arus pragmatisme politik dan kekosongan nilai,” tegas Afif.

Tiga Pilar IMM di Tengah Era Pasca Modern

IMMawan Afif menyoroti bahwa IMM harus bertumpu pada tiga fondasi utama:

1.Religiusitas : internalisasi nilai religius yang tidak hanya ritual, tetapi juga menjadi dampak untuk perubahan sosial.

2.Intelektualitas : IMM merupakan gerakan akademik yang harus membangun nalar kritis, bukan hanya berbicara mengenai intektual IMM saja namun juga intelektual tiap individu IMM dalam bidang studi disiplin ilmu masing-masing.

3.Humanitas : IMM harus terlibat dan menjadi bagian kegiatan-kegiatan sosial, bukan sekadar pengamat.


“Muhammadiyah tidak kehabisan kader. yang kita perlukan bukan sekedar tokoh populer, tapi kader ideologis yang lahir dari proses panjang perkaderan. sehingga kalau bisa dibilang di IMM ini mempelajari Muhammadiyah begitu panjang bisa dilihat dengan banyaknya kegiatan perkaderan yang dilakukan oleh IMM yang mana didalamnya selalu memuat nilai-nilai Muhammadiyah”. tegas Afif

Ketua DPD IMM Jawa Tengah yang diwakili IMMawan M. Fatahillah (Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPD IMM Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musycab bukan hanya kontestasi dinamika politik pencalonan ketua umum tetapi juga titik refleksi terhadap orientasi gerakan IMM.

“Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah menitipkan salam kepada teman-teman IMM Kota Surakarta, selamat ber-musyawarah dengan hati gembira, jangan sampai residu Musycab berlarut-larut sampai akhir periode. IMM Solo seperti halnya kota solo, kalo kota solo memiliki tagline spirit of java, maka IMM Solo juga memiliki tagline Spirit of IMM. Karena di Solo ini salah satu cikal bakal IMM berdiri dan nilai-nilai ideologis IMM dilahirkan, maka dari itu IMM Solo harus terus melahirkan kader-kader intelektual-ideologis dan ide-ide berkemajuan untuk masa depan IMM Kota Surakarta”. Ujar Fatahillah dalam sambutannya.

Sementara itu, IMMawan Rivandy Azhari Harahap (Sekretaris Umum DPD IMM DIY) menyoroti tentang kapasitas kader IMM dalam berargumen dan berdialektika, bahwa jangan sampai kader IMM hanya berdebat tentang IMM yang bahkan tidak subtantif dan hanya selesai di tempat kopian saja. Perlu juga hasil diskusi perdebatan tersebut terdokumentasi dalam bentuk tulisan, karena itu merupakan bagian dari identitas IMM sebagai seorang intelektual. selain itu juga kader IMM perlu sering berbicara tentang diskursus akademik sesuai dengan kapasitas disiplin keilmuannya, tidak hanya berwacana tentang IMM saja. 

“Diskursus tentang disiplin keilmuan tiap individu perlu dikembangkan, sehingga kader IMM benar-benar mengerti tentang kapasitas ilmu akademiknya dan berbicara mengenai bidang studinya dalam menanggapi isu-isu yang ada, tidak hanya berputar diskursusnya tentang internal IMM”. Tegas Rivandy

Acara Studium General ini sebagai bagian awal dari rangkaian Musyawarah Cabang PC IMM Kota Surakarta ke-43, sekaligus langkah awal untuk mempersiapkan kepemimpinan baru, refleksi terhadap gerakan IMM Kota Surakarta dan membangun ide-ide baru untuk masa depan IMM. Acara ini juga dihadiri oleh Forkompimda Kota Surakarta, Kodim 0735 Kota Surakarta, Dispora Kota Surakarta, Kesbangpol Kota Surakarta, KNPI Kota Surakarta, KAMMI Surakarta, PMKRI Kota Surakarta, DPD IMM Jateng, DPD IMM DIY, PC IMM Klaten, PC IMM Sukoharjo, HW Kota Surakarta, Pimda Tapak Suci Kota Surakarta, Presiden Bem UMS, Ketua DPM UMS.



Share:

Manifesto Falsafah Gerakan Menuju IMM Masa Depan

 
















Oleh: IMMawan Abdul Afif Amrulloh S.Psi., M.Psi (Sekretaris Umum DPD IMM Jawa Tengah) disampaikan dalam Studium General Musycab PC IMM Kota Surakarta XLIII.

Tanggal : Rabu, 11 Juni 2025

Tempat : Pendhapi Gede Sala, Balaikota Surakarta

Tema      : “Kilau Jejak Pengabdian: Memetik Pembelajaran, Merancang Masa Depan”

Dalam forum Studium General pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-43 PC IMM Kota Surakarta, IMMawan Abdul Afif Amrulloh menyampaikan tentang pentingnya IMM sebagai gerakan intelektual-religius yang responsif terhadap zaman. 

Berbicara Manifesto Falsafah Gerakan IMM menuju IMM Masa Depan maka tidak jauh dari falsafah gerakan dan ideologi Muhammadiyah, karena IMM merupakan bagian dari Muhammadiyah dan itu ditekankan dalam Deklarasi Kotabarat yang di munculkan Munas IMM pertama di Solo atau sering kita kenal dengan istilah enam penegasan IMM.

Forum ini juga menjadi momentum menegaskan posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa islam yang tidak hanya menjaga nilai-nilai ideologis Muhammadiyah tetapi juga mampu membaca dan merespon zaman dengan cerdas, kritis, dan solutif. 

Maka dari itu perlu adanya silaturahim ke berbagai pihak dalam rangka memetik pembelajaran sehingga IMM memiliki pandangan yang lebih luas dalam merespon dinamika isu yang ada dan tidak terjebak dalam informasi yang nir validitas dan mudah memberikan judgment yang ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada.

“IMM hari ini bukan hanya sekedar organisasi kader, ia adalah penjaga warisan nilai, pelopor dan penyempurna amanah peradaban. Maka, IMM tidak boleh redup di tengah arus pragmatisme politik dan kekosongan nilai,” tegas Afif.

 Tiga Pilar IMM di Tengah Era Pasca Modern

IMMawan Afif menyoroti bahwa IMM harus bertumpu pada tiga fondasi utama:

1. Religiusitas : internalisasi nilai religius yang tidak hanya ritual, tetapi juga menjadi dampak untuk perubahan sosial.

2. Intelektualitas : IMM merupakan gerakan akademik yang harus membangun nalar kritis, bukan hanya berbicara mengenai intektual IMM saja namun juga intelektual tiap individu IMM dalam bidang studi disiplin ilmu masing-masing.

3. Humanitas : IMM harus terlibat dan menjadi bagian kegiatan-kegiatan sosial, bukan sekadar pengamat.

“Muhammadiyah tidak kehabisan kader. yang kita perlukan bukan sekedar tokoh populer, tapi kader ideologis yang lahir dari proses panjang perkaderan. sehingga kalau bisa dibilang di IMM ini mempelajari Muhammadiyah begitu panjang bisa dilihat dengan banyaknya kegiatan perkaderan yang dilakukan oleh IMM yang mana didalamnya selalu memuat nilai-nilai Muhammadiyah”. tegas Afif

Ketua DPD IMM Jawa Tengah yang diwakili IMMawan M. Fatahillah (Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPD IMM Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musycab bukan hanya kontestasi dinamika politik pencalonan ketua umum tetapi juga titik refleksi terhadap orientasi gerakan IMM.

“Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah menitipkan salam kepada teman-teman IMM Kota Surakarta, selamat ber-musyawarah dengan hati gembira, jangan sampai residu Musycab berlarut-larut sampai akhir periode. IMM Solo seperti halnya kota solo, kalo kota solo memiliki tagline spirit of java, maka IMM Solo juga memiliki tagline Spirit of IMM. Karena di Solo ini salah satu cikal bakal IMM berdiri dan nilai-nilai ideologis IMM dilahirkan, maka dari itu IMM Solo harus terus melahirkan kader-kader intelektual-ideologis dan ide-ide berkemajuan untuk masa depan IMM Kota Surakarta”. Ujar Fatahillah dalam sambutannya.

Sementara itu, IMMawan Rivandy Azhari Harahap (Sekretaris Umum DPD IMM DIY) menyoroti tentang kapasitas kader IMM dalam berargumen dan berdialektika, bahwa jangan sampai kader IMM hanya berdebat tentang IMM yang bahkan tidak subtantif dan hanya selesai di tempat kopian saja. Perlu juga hasil diskusi perdebatan tersebut terdokumentasi dalam bentuk tulisan, karena itu merupakan bagian dari identitas IMM sebagai seorang intelektual. selain itu juga kader IMM perlu sering berbicara tentang diskursus akademik sesuai dengan kapasitas disiplin keilmuannya, tidak hanya berwacana tentang IMM saja.

“Diskursus tentang disiplin keilmuan tiap individu perlu dikembangkan, sehingga kader IMM benar-benar mengerti tentang kapasitas ilmu akademiknya dan berbicara mengenai bidang studinya dalam menanggapi isu-isu yang ada, tidak hanya berputar diskursusnya tentang internal IMM”. Tegas Rivandy

Acara Studium General ini sebagai bagian awal dari rangkaian Musyawarah Cabang PC IMM Kota Surakarta ke-43, sekaligus langkah awal untuk mempersiapkan kepemimpinan baru, refleksi terhadap gerakan IMM Kota Surakarta dan membangun ide-ide baru untuk masa depan IMM.

 

 

Share:

Petunjuk dan pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim as
















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta, anggota MHH KKP PDM Surakarta, ketua majelis kader PCM Banjarsari, sekretaris PRM Setabelan Surakarta, sekretaris Dekan FEB UMS

Kisah Nabi Ibrahim as merupakan salah satu kisah paling inspiratif dalam Al Quran. Ia bukan hanya seorang nabi, tetapi juga di kenal sebagai bapak para nabi dan sosok teladan dalam tauhid, ketaatan, serta pengorbanan. Melalui perjalanan hidupnya, kita mendapatkan banyak petunjuk dan pelajaran yang dapat di jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Sejak usia muda Nabi Ibrahim as sudah menunjukkan keberaniannya menentang penyembahan berhala. Ia mempertanyakan keyakinan kaumnya, termasuk ayahnya sendiri, yang menyembah patung-patung buatan manusia. Keteguhan Nabi Ibrahim as dalam mempertahankan tauhid mengajarkan kita pentingnya menggunakan akal dan hati untuk mencari kebenaran, serta berani menyuarakan keyakinan meskipun harus menghadapi risiko.

Tauhid yang murni adalah fondasi keimanan. Kita harus berani memegang teguh kebenaran, meski itu bertentangan dengan tradisi atau mayoritas.

Salah satu ujian terbesar Nabi Ibrahim as adalah saat ia diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail as. Tanpa ragu ia melaksanakan perintah Allah Swt dengan penuh keikhlasan. Demikian pula, Ismail as menerima perintah itu dengan ketundukan yang luar biasa.

Ketaatan kepada Allah Swt harus didasari oleh keikhlasan dan kepasrahan total, bahkan ketika perintah Nya terasa berat dan tidak masuk akal bagi logika manusia.

Dalam setiap fase hidupnya, Nabi Ibrahim as senantiasa memanjatkan doa. Ia berdoa agar diberi keturunan yang saleh, agar dirinya dan anak cucunya tetap dalam jalan tauhid, bahkan mendoakan penduduk Mekah setelah membangun Ka’bah.

Doa adalah senjata orang beriman. Dalam setiap langkah hidup, hendaknya kita terus berdoa dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah Swt.

Share:

Selamat dan Sukses Rektor UMS Resmi Lantik Lima Wakil Rektor Baru

 

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., melantik lima wakil rektor baru untuk masa bakti 2025-2029. 

Wakil Rektor UMS siap mewujudkan misi UMS untuk menjadi World Class University Leader.  Kelima wakil rektor baru tersebut adalah Wakil Rektor I, Prof. Ihwan Susila S.E., M.Si, Ph.D., membawahi bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Pengembangan Talenta-Inovasi, Wakil Rektor II, Prof. Dr. apt. Muhammad Da’i S.Si., M.Si., Keuangan, Investasi, dan Aset, Wakil Rektor III, Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Pengkaderan, dan Alumni.

Selanjutnya Wakil Rektor IV, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes., membawahi bidang Manajemen Sistem Informasi, Manajemen SDM, dan Organisasi, serta Wakil Rektor V, Prof. Ir. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., bertanggung jawab pada bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional. 

Dalam pidato upacara Pelantikan Wakil Rektor, Harun Joko Prayitno mengatakan bahwa dari tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini, UMS ke depan selalu dikelola oleh pemimpin-pemimpin terbaiknya dan dengan cara-cara terbaiknya. 

Ia meyakini akan meneruskan fondasi penting yang telah ditanamkan oleh para pendiri sebagai peletak dasar berdirinya UMS dari pimpinan UMS periode yang pertama sampai yang ke depan

Share:

Puasa Arafah: Keutamaan dan Maknanya bagi Umat Islam





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta, Anggota MHH KKP PDM Surakarta, ketua Majelis kader PCM Banjarsari, Sekretaris PRM Setabelan, Sekretaris Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

Puasa Arafah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Iduladha, bertepatan dengan saat para jamaah haji sedang wukuf di Padang Arafah.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda:

> "Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah, agar menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya."

(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Arafah mampu menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kecil selama dua tahun—setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini adalah karunia besar dari Allah bagi hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri dan mendekat kepada-Nya.

Siapa yang Disunnahkan Berpuasa?

Puasa Arafah disunnahkan bagi setiap Muslim yang tidak sedang berada di Tanah Suci untuk menunaikan haji. Sedangkan bagi para jamaah haji yang sedang berada di Arafah, mayoritas ulama menyatakan bahwa mereka tidak disunnahkan berpuasa, bahkan lebih dianjurkan untuk tidak berpuasa agar tetap kuat menjalani ibadah wukuf.

Makna Spiritual Puasa Arafah

Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa Arafah adalah momentum untuk memperdalam keimanan dan memperbanyak amal saleh. Di hari ini, Allah membanggakan hamba-hamba-Nya yang wukuf di Arafah di hadapan para malaikat-Nya. Maka bagi yang tidak berhaji, puasa ini menjadi bentuk partisipasi spiritual untuk ikut meraih keutamaan hari tersebut.

Amalan yang Dianjurkan di Hari Arafah

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak dzikir, doa, membaca Al-Qur'an, serta takbir. Hari-hari menjelang Iduladha adalah waktu terbaik untuk memperbanyak takbir dan tahmid sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.

Penutup

Puasa Arafah adalah hadiah dari Allah bagi umat Islam yang rindu akan pahala besar dan pengampunan dosa. Dengan niat yang ikhlas dan amalan yang sungguh-sungguh, hari Arafah bisa menjadi titik balik dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang diampuni-Nya.

Share:

Haflatul Wada’ Ma’had AISKA Gelombang 3

 


 














“Perfect Plan Make a Perfect Life” Jadi Penutup Indah Perjalanan Mahasantri Di Ma'had Universitas Aisyah Surakarta 

Surakarta, 31 Mei 2025 – Suasana penuh haru dan semangat kebersamaan mengiringi pelaksanaan Haflatul Wada’ (acara perpisahan) Ma’had Universitas ‘Aisyah Surakarta Gelombang 3 Tahun Akademik 2024/2025. Acara ini mengusung tema inspiratif: “Perfect Plan Make a Perfect Life”, sebagai simbol refleksi dan harapan masa depan para mahasantri.

Dipandu langsung oleh pembimbing Ma’had, Ustadz Imam Muqoyyadi, kegiatan ini berlangsung pada pukul 15.30 hingga 17.30 WIB dengan berbagai rangkaian acara yang sarat makna, kreativitas, dan nilai-nilai islami.

Acara dibuka dengan penampilan akustik yang membangkitkan suasana hangat, dilanjutkan pembacaan Al-Qur’an yang memberi nuansa khidmat. Penampilan paduan suara, laporan panitia, hingga dokumenter perjalanan santri menghadirkan kilas balik penuh kenangan.

Momentum kesan pesan menjadi ruang ungkapan rasa terima kasih dan harapan. Sambutan-sambutan dari pihak Mahad mempertegas komitmen lembaga dalam membina karakter islami dan akademik.

Tak hanya formal, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni seperti tari, pembacaan puisi, atraksi pencak silat, hingga pembagian Ma’had Awards, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi santri dan pengurus.

Kegiatan ditutup dengan penampilan musik akustik serta doa bersama, menjadi simbol pamungkas dari perjalanan intensif pembinaan di Ma’had Universitas Aisyiyah Surakarta.

“Kegiatan ini bukan sekadar perpisahan, melainkan momentum untuk mengingat kembali proses pembelajaran dan perjuangan selama di Mahad ,” ujar Teguh Sabekti selaku ketua panitia dalam sambutannya.

Banyak hal menarik yang terjadi pada acara kali ini. Seperti para mahasantri yang menari membuat seluruh penonton dan tamu undangan merasa sangat terhibur, atraksi silat yang memukau, puisi bahasa arab yang membuat hati tentram dan lagu lagu nuansa islami yang menggugah semangat.

Hal itu lantas membuat para tamu penting seperti ketua p3si bapak Muhlizardi dan badan pembina harian Universitas Aisyah Surakarta dr Hamdan Maghribi memberikan pujian.

" Meski bukan kampus seni akan tetapi menampilkan seni yang tidak kalah bagus dengan kampus seni, bukan dari progam pendidikan bahasa arab tapi pandai menggunakan bahasa arab. Itu yang membuat acara ini menjadi semakin bagus. " Ujar Bapak Muhlizardi selaku Ketua p3si juga pemberi sambutan.

Dengan terselenggaranya acara ini, Universitas ‘Aisyah Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral.

Share:

Sakit: Jalan Menuju Ampunan dan Kemuliaan





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah Kota Surakarta

Sakit.

Satu kata yang sering membuat tubuh lemah, hati gundah, dan air mata jatuh tanpa diminta.

 Namun, di balik setiap rasa perih yang kita rasakan, sesungguhnya ada rahmat yang Allah sembunyikan dengan sangat indah.

Dalam Islam, sakit bukan sekadar ujian.

Ia adalah karunia dalam rupa yang berbeda.

Ia datang bukan untuk menghancurkan kita, tapi untuk membersihkan kita.

Ia hadir bukan untuk merendahkan, tapi justru untuk meninggikan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah menimpa seorang mukmin suatu kelelahan, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya.”

 (HR. Bukhari dan Muslim)

Setiap detak nyeri yang menusuk tubuhmu,

 Setiap malam yang kamu lalui dengan linangan air mata,

 Setiap keluh yang kamu tahan dalam diam, adalah penghapus bagi dosa-dosa yang mungkin telah lama menetap tanpa kau sadari.

Sakit itu melemahkan jasad, tapi justru menguatkan ruh.

Ia membuatmu lebih banyak berdoa, lebih dalam merenung, lebih peka terhadap kasih sayang Allah.

Ketika tubuhmu terbaring lemah, jiwamu sedang dilatih untuk kuat.

Ketika langkahmu terhenti, hatimu sedang dituntun menuju penghambaan yang lebih dalam.

Allah Swt tidak melihat derajat manusia dari sehat atau sakitnya, tapi dari bagaimana ia menyikapi ujian itu dengan sabar dan ridha.

 Maka, jangan pernah merasa hina karena sakit. Sebaliknya, yakinlah bahwa sakit yang kau alami bisa menjadi tangga menuju kemuliaan.

Mungkin dengan sakit, Allah ingin engkau lebih sering menyebut nama-Nya.

 Mungkin dengan sakit, Allah ingin engkau kembali pulang ke pangkuan-Nya.

 Dan mungkin, lewat sakit itu, Allah sedang menyapu bersih dosa-dosa dan mengangkatmu ke tempat yang lebih tinggi di sisi-Nya.

Sakit bukanlah kutukan. Ia adalah tanda bahwa Allah masih memperhatikanmu.

Ia adalah bukti bahwa Allah ingin kamu bersih saat kembali kepada-Nya.

Maka bersabarlah.

 Tangismu bukan sia-sia.

 Rintihmu tidak diabaikan.

 Di balik luka yang kau rasa, tersimpan pahala tak terkira.

Karena bagi orang beriman, sakit bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari keberkahan.

Share:

Kemuliaan Bulan Dzulhijah





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota Korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta

Bulan Dzulhijah adalah salah satu bulan paling mulia dalam kalender Islam. 

Ia termasuk dalam deretan empat bulan haram (asyhurul hurum), yakni bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan di dalamnya kaum Muslimin diperintahkan untuk memperbanyak amal shaleh dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram..."

 (QS. At-Taubah: 36)

Di antara empat bulan itu, Dzulhijah memiliki keistimewaan tersendiri karena mengandung hari-hari terbaik sepanjang tahun, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah."

 (HR. Bukhari)

Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijah

Sepuluh hari pertama Dzulhijah disebut-sebut sebagai hari-hari paling agung. Di dalamnya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh seperti:

Puasa: Terutama puasa pada tanggal 9 Dzulhijah (hari Arafah) bagi yang tidak menunaikan haji. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 "Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

 (HR. Muslim)

Takbir dan dzikir:

 Disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih, terutama sejak masuknya bulan Dzulhijah hingga hari-hari Tasyriq (13 Dzulhijah).

Qurban: Pada tanggal 10 Dzulhijah (Idul Adha), umat Islam yang mampu dianjurkan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan dan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Haji dan Arafah: Dzulhijah adalah bulan pelaksanaan ibadah haji, puncaknya pada tanggal 9 Dzulhijah saat wukuf di Arafah. 

Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang utama, dan hari itu disebut sebagai "hari pengampunan dosa".

Idul Adha: Hari Raya Pengorbanan dan Kepasrahan

Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah merupakan puncak dari rangkaian ibadah. 

Ia mengingatkan umat Islam pada keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam hal keikhlasan dan ketaatan kepada Allah. 

Kisah pengorbanan mereka menjadi simbol agung tentang pengabdian tanpa syarat kepada Tuhan.

Penutup

Dzulhijah bukan hanya bulan haji atau kurban, tetapi bulan penuh rahmat, ampunan, dan kesempatan emas untuk memperbaiki diri. 

Mari kita manfaatkan hari-hari mulia ini dengan memperbanyak ibadah, memperkuat keimanan, serta menebar kebaikan kepada sesama.

 Semoga Allah menerima amal ibadah kita di bulan penuh kemuliaan ini.

“Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”

Share:

Hadirilah dan Ikuti Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah

 











Hadirilah dan Ikuti Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah 

Share:

Sabar Kunci Masuk Surga Tanpa Hisab












SOLO – Sabar masuk surga tanpa hisab disampaikan oleh pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo Dwi Jatmiko.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara Kuliah Subuh Muhammadiyah Gajahan Solo, bertempat di TK ABA yang berlamat Patang Puluhan Rt 02/4, Minggu (25/5/2025).

Mengutip firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 214, ustaz Jatmiko mengatakan, “Apakah kalian mengira pasti mudah masuk surga menurut perhitungan jumlah amalan.”

Jalan masuk surga pasti dicari semua muslim, Selain iman dan amal, ada satu kunci yaitu sabar. Sabar bukanlah warisan biologis dari orang tua kepada anaknya. Sabar bukanlah suatu prestasi akademis yang dapat kita raih di bangku sekolah. Sabar bukanlah sesuatu yang dapat kita beli dengan harta. 

“Sabar bukanlah suatu tempat yang dapat kita masuki dan menikmatinya, bahkan sabar bukanlah anugerah semata dari Allah Azza wa Jalla, tanpa melalui proses meraih kesabaran itu sendiri,” ujar anggota Korps Mubalig Solo itu.

Selain itu, karena bobot iman kita kurang kwalitas menjalani ibadah, maka Allah memberi pilihan jalan lainnya untuk mudah masuk ke surga, yakni dengan cara menuntut iman kita harus penuh kualitas menjalani musibah. Musibah seperti halnya yang dialami orang-orang yang telah berlalu dari sebelum kalian. 

“Mari berprasangka baik kepada Allah, ketika kita dijadwalkan menjalani musibah berupa kesusahan, ke-sengsaraan, dan diguncangkan. Semua itu semata-mata untuk mendapatkan surga dari Allah, yang tak bisa kita dapatkan dari amalan salat, puasa, haji, bacaan quran,” ajak Guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Ketelan Solo ini.

Namun, lanjutnya sebab, rasa sabar kita menjalani ibadah salat, puasa, haji, baca quran mungkin masih kurang dibanding rasa sabar menjalani musibah. Karena itulah Allah menghendaki kita kepada jalan yang termudah untuk menuju surgaNya sesuai dengan kesanggupan sabarnya kita. Secara ‘aqidah, modalnya masuk surga adalah sabar menjalani hidup dengan iman. Secara syari’at modalnya masuk surga adalah sabar menjalani ibadah. 

“Secara akhlaq, modalnya masuk surga adalah sabar menjalani musibah. Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan dalam Surat Thaha ayat 132 yang artinya, Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya,” tutur Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat.

Share:

PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH JAJAR BELAJAR RUKTI JENAZAH





















Surakarta - Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jajar (PRM JAJAR) memberikan pelatihan cara merawat atau pemulasaraan jenazah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Jajar Minggu  (25/05/2025).

Kegiatan ini terlaksana atas tanggung jawab dari ketua ranting jajar Madi Mulyono selaku Ketua ranting jajar dan perwakilan anggota ranting mumammadiyah jajar mengatakan menyelenggarakan pengajian ini insyallah akan di adakan rutin setiap bulan dengan mengambil tema yang berbeda-beda. “Kebetulan pada pengajian rutin bulan mei ini mengambil tema tata cara merawat jenazah putra dan putri. Dengan pembicara yaitu  ( Alumni Pelatihan Rukti Jenazah RS. PKU Muhammadiyah Solo )

Agung Pamungkas Selaku Anggota Ranting Jajar  berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan ilmu, wawasan serta keterampilan bagi semua dan punya kader tim rukti jenazah dari ranting jajar sendiri. Nah setelah mengikuti pelatihan ini, kita disini jadi tahu bagaimana cara merawat jenazah. Sehingga misal ada tetangga yang membutuhkan, bisah siap membantu di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Arif Setiawan, S.Si, M. T selaku pemateri memberikan pelatihan tentang bagaimana cara merawat jenazah. Yaitu mulai dari peralatan yang dipersiapkan saat akan memandikan jenazah, cara memandikan jenazah, mengafaninya baik laki laki atau perempuan.

“Pelatihan ini penting karena yang namanya kematian pasti akan terjadi. Dengan bekal ilmu cara merawat jenazah ini, jika sewaktu-waktu ada tetangga atau kerabat yang meninggal, kita bisa membantu untuk merawat jenazah,” ujarnya.

Diakhir acara pelatihan, ditutup dengan praktek prakter cara membungkus jenazah laki laki atau perempuan secara baik dan benar.


Penulis Cahyo Nugroho



Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Mengenai MPKSDI Solo

Email: mpksdimuhammadiyahsolo@gmail.com

YouTube MPSDI

Cari Blog Ini