• Pengukuhan

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam melaksanakan keputusan Muktamar ke-48 perlu mengangkat Anggota Pimpinan Majelis/Lembaga/Biro untuk menyelenggarakan program, kegiatan, amal usaha, dan membantu bidang-bidang tertentu yang bersifat pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuannya.

  • Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru

    Agenda : 1. Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru 2. Menyusun Progam Kerja.

  • Sesuai lampiran SK PDM No 016/KEP/III.O/D/2023

    tentang pengesahan susunan dan pengangkatan anggota majelis, supervisor Prof Dr H Sofyan Anif MSi, Konsultan H Ahmad Sukidi MPd, Ketua Suyanto MPdI, Wakil Ketua 1 Drs H Sukendar MPd, Wakil Ketua 2 Pramuseto Rahman SPd, Sekretaris Abdul Afif Amrullah SPsi, Wakil Sekretaris Fajar Tri Winarno SSos, Bendahara Joko Kendro Maryanto SE, Wakil Bendahara Muhammad Halim Maimun SE MM.

  • K.H. Ahmad Dahlan

    Mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 Zulhijjah 1330 H, atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1912. Ahmad Dahlan bernama kecil Muhammad Darwisy lahir pada tahun 1868 di Kampung Kauman Yogyakarta dan meninggal dunia pada tanggal 25 Febuari 1923 dalam usia 55 tahun.

  • Pengembangan Kader

    Muhammadiyah (pada saat berdiri ditulis Moehammadijah) adalah nama gerakan Islam yang lahir di Kauman Yogyakarta tanggal 18 November 1912. Pada saat waktu berdirinya dan mengajukan pengesahan kepada pemerintah Hindia Belanda menggunakan tanggal dan tahun Miladiyah.

Haflatul Wada’ Ma’had AISKA Gelombang 3

 


 














“Perfect Plan Make a Perfect Life” Jadi Penutup Indah Perjalanan Mahasantri Di Ma'had Universitas Aisyah Surakarta 

Surakarta, 31 Mei 2025 – Suasana penuh haru dan semangat kebersamaan mengiringi pelaksanaan Haflatul Wada’ (acara perpisahan) Ma’had Universitas ‘Aisyah Surakarta Gelombang 3 Tahun Akademik 2024/2025. Acara ini mengusung tema inspiratif: “Perfect Plan Make a Perfect Life”, sebagai simbol refleksi dan harapan masa depan para mahasantri.

Dipandu langsung oleh pembimbing Ma’had, Ustadz Imam Muqoyyadi, kegiatan ini berlangsung pada pukul 15.30 hingga 17.30 WIB dengan berbagai rangkaian acara yang sarat makna, kreativitas, dan nilai-nilai islami.

Acara dibuka dengan penampilan akustik yang membangkitkan suasana hangat, dilanjutkan pembacaan Al-Qur’an yang memberi nuansa khidmat. Penampilan paduan suara, laporan panitia, hingga dokumenter perjalanan santri menghadirkan kilas balik penuh kenangan.

Momentum kesan pesan menjadi ruang ungkapan rasa terima kasih dan harapan. Sambutan-sambutan dari pihak Mahad mempertegas komitmen lembaga dalam membina karakter islami dan akademik.

Tak hanya formal, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni seperti tari, pembacaan puisi, atraksi pencak silat, hingga pembagian Ma’had Awards, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi santri dan pengurus.

Kegiatan ditutup dengan penampilan musik akustik serta doa bersama, menjadi simbol pamungkas dari perjalanan intensif pembinaan di Ma’had Universitas Aisyiyah Surakarta.

“Kegiatan ini bukan sekadar perpisahan, melainkan momentum untuk mengingat kembali proses pembelajaran dan perjuangan selama di Mahad ,” ujar Teguh Sabekti selaku ketua panitia dalam sambutannya.

Banyak hal menarik yang terjadi pada acara kali ini. Seperti para mahasantri yang menari membuat seluruh penonton dan tamu undangan merasa sangat terhibur, atraksi silat yang memukau, puisi bahasa arab yang membuat hati tentram dan lagu lagu nuansa islami yang menggugah semangat.

Hal itu lantas membuat para tamu penting seperti ketua p3si bapak Muhlizardi dan badan pembina harian Universitas Aisyah Surakarta dr Hamdan Maghribi memberikan pujian.

" Meski bukan kampus seni akan tetapi menampilkan seni yang tidak kalah bagus dengan kampus seni, bukan dari progam pendidikan bahasa arab tapi pandai menggunakan bahasa arab. Itu yang membuat acara ini menjadi semakin bagus. " Ujar Bapak Muhlizardi selaku Ketua p3si juga pemberi sambutan.

Dengan terselenggaranya acara ini, Universitas ‘Aisyah Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral.

Share:

Sakit: Jalan Menuju Ampunan dan Kemuliaan





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah Kota Surakarta

Sakit.

Satu kata yang sering membuat tubuh lemah, hati gundah, dan air mata jatuh tanpa diminta.

 Namun, di balik setiap rasa perih yang kita rasakan, sesungguhnya ada rahmat yang Allah sembunyikan dengan sangat indah.

Dalam Islam, sakit bukan sekadar ujian.

Ia adalah karunia dalam rupa yang berbeda.

Ia datang bukan untuk menghancurkan kita, tapi untuk membersihkan kita.

Ia hadir bukan untuk merendahkan, tapi justru untuk meninggikan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah menimpa seorang mukmin suatu kelelahan, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya.”

 (HR. Bukhari dan Muslim)

Setiap detak nyeri yang menusuk tubuhmu,

 Setiap malam yang kamu lalui dengan linangan air mata,

 Setiap keluh yang kamu tahan dalam diam, adalah penghapus bagi dosa-dosa yang mungkin telah lama menetap tanpa kau sadari.

Sakit itu melemahkan jasad, tapi justru menguatkan ruh.

Ia membuatmu lebih banyak berdoa, lebih dalam merenung, lebih peka terhadap kasih sayang Allah.

Ketika tubuhmu terbaring lemah, jiwamu sedang dilatih untuk kuat.

Ketika langkahmu terhenti, hatimu sedang dituntun menuju penghambaan yang lebih dalam.

Allah Swt tidak melihat derajat manusia dari sehat atau sakitnya, tapi dari bagaimana ia menyikapi ujian itu dengan sabar dan ridha.

 Maka, jangan pernah merasa hina karena sakit. Sebaliknya, yakinlah bahwa sakit yang kau alami bisa menjadi tangga menuju kemuliaan.

Mungkin dengan sakit, Allah ingin engkau lebih sering menyebut nama-Nya.

 Mungkin dengan sakit, Allah ingin engkau kembali pulang ke pangkuan-Nya.

 Dan mungkin, lewat sakit itu, Allah sedang menyapu bersih dosa-dosa dan mengangkatmu ke tempat yang lebih tinggi di sisi-Nya.

Sakit bukanlah kutukan. Ia adalah tanda bahwa Allah masih memperhatikanmu.

Ia adalah bukti bahwa Allah ingin kamu bersih saat kembali kepada-Nya.

Maka bersabarlah.

 Tangismu bukan sia-sia.

 Rintihmu tidak diabaikan.

 Di balik luka yang kau rasa, tersimpan pahala tak terkira.

Karena bagi orang beriman, sakit bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari keberkahan.

Share:

Kemuliaan Bulan Dzulhijah





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota Korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta

Bulan Dzulhijah adalah salah satu bulan paling mulia dalam kalender Islam. 

Ia termasuk dalam deretan empat bulan haram (asyhurul hurum), yakni bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan di dalamnya kaum Muslimin diperintahkan untuk memperbanyak amal shaleh dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram..."

 (QS. At-Taubah: 36)

Di antara empat bulan itu, Dzulhijah memiliki keistimewaan tersendiri karena mengandung hari-hari terbaik sepanjang tahun, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah."

 (HR. Bukhari)

Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijah

Sepuluh hari pertama Dzulhijah disebut-sebut sebagai hari-hari paling agung. Di dalamnya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh seperti:

Puasa: Terutama puasa pada tanggal 9 Dzulhijah (hari Arafah) bagi yang tidak menunaikan haji. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 "Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

 (HR. Muslim)

Takbir dan dzikir:

 Disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih, terutama sejak masuknya bulan Dzulhijah hingga hari-hari Tasyriq (13 Dzulhijah).

Qurban: Pada tanggal 10 Dzulhijah (Idul Adha), umat Islam yang mampu dianjurkan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan dan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Haji dan Arafah: Dzulhijah adalah bulan pelaksanaan ibadah haji, puncaknya pada tanggal 9 Dzulhijah saat wukuf di Arafah. 

Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang utama, dan hari itu disebut sebagai "hari pengampunan dosa".

Idul Adha: Hari Raya Pengorbanan dan Kepasrahan

Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah merupakan puncak dari rangkaian ibadah. 

Ia mengingatkan umat Islam pada keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam hal keikhlasan dan ketaatan kepada Allah. 

Kisah pengorbanan mereka menjadi simbol agung tentang pengabdian tanpa syarat kepada Tuhan.

Penutup

Dzulhijah bukan hanya bulan haji atau kurban, tetapi bulan penuh rahmat, ampunan, dan kesempatan emas untuk memperbaiki diri. 

Mari kita manfaatkan hari-hari mulia ini dengan memperbanyak ibadah, memperkuat keimanan, serta menebar kebaikan kepada sesama.

 Semoga Allah menerima amal ibadah kita di bulan penuh kemuliaan ini.

“Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”

Share:

Hadirilah dan Ikuti Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah

 











Hadirilah dan Ikuti Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah 

Share:

Sabar Kunci Masuk Surga Tanpa Hisab












SOLO – Sabar masuk surga tanpa hisab disampaikan oleh pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo Dwi Jatmiko.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara Kuliah Subuh Muhammadiyah Gajahan Solo, bertempat di TK ABA yang berlamat Patang Puluhan Rt 02/4, Minggu (25/5/2025).

Mengutip firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 214, ustaz Jatmiko mengatakan, “Apakah kalian mengira pasti mudah masuk surga menurut perhitungan jumlah amalan.”

Jalan masuk surga pasti dicari semua muslim, Selain iman dan amal, ada satu kunci yaitu sabar. Sabar bukanlah warisan biologis dari orang tua kepada anaknya. Sabar bukanlah suatu prestasi akademis yang dapat kita raih di bangku sekolah. Sabar bukanlah sesuatu yang dapat kita beli dengan harta. 

“Sabar bukanlah suatu tempat yang dapat kita masuki dan menikmatinya, bahkan sabar bukanlah anugerah semata dari Allah Azza wa Jalla, tanpa melalui proses meraih kesabaran itu sendiri,” ujar anggota Korps Mubalig Solo itu.

Selain itu, karena bobot iman kita kurang kwalitas menjalani ibadah, maka Allah memberi pilihan jalan lainnya untuk mudah masuk ke surga, yakni dengan cara menuntut iman kita harus penuh kualitas menjalani musibah. Musibah seperti halnya yang dialami orang-orang yang telah berlalu dari sebelum kalian. 

“Mari berprasangka baik kepada Allah, ketika kita dijadwalkan menjalani musibah berupa kesusahan, ke-sengsaraan, dan diguncangkan. Semua itu semata-mata untuk mendapatkan surga dari Allah, yang tak bisa kita dapatkan dari amalan salat, puasa, haji, bacaan quran,” ajak Guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Ketelan Solo ini.

Namun, lanjutnya sebab, rasa sabar kita menjalani ibadah salat, puasa, haji, baca quran mungkin masih kurang dibanding rasa sabar menjalani musibah. Karena itulah Allah menghendaki kita kepada jalan yang termudah untuk menuju surgaNya sesuai dengan kesanggupan sabarnya kita. Secara ‘aqidah, modalnya masuk surga adalah sabar menjalani hidup dengan iman. Secara syari’at modalnya masuk surga adalah sabar menjalani ibadah. 

“Secara akhlaq, modalnya masuk surga adalah sabar menjalani musibah. Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan dalam Surat Thaha ayat 132 yang artinya, Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya,” tutur Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat.

Share:

PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH JAJAR BELAJAR RUKTI JENAZAH





















Surakarta - Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jajar (PRM JAJAR) memberikan pelatihan cara merawat atau pemulasaraan jenazah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Jajar Minggu  (25/05/2025).

Kegiatan ini terlaksana atas tanggung jawab dari ketua ranting jajar Madi Mulyono selaku Ketua ranting jajar dan perwakilan anggota ranting mumammadiyah jajar mengatakan menyelenggarakan pengajian ini insyallah akan di adakan rutin setiap bulan dengan mengambil tema yang berbeda-beda. “Kebetulan pada pengajian rutin bulan mei ini mengambil tema tata cara merawat jenazah putra dan putri. Dengan pembicara yaitu  ( Alumni Pelatihan Rukti Jenazah RS. PKU Muhammadiyah Solo )

Agung Pamungkas Selaku Anggota Ranting Jajar  berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan ilmu, wawasan serta keterampilan bagi semua dan punya kader tim rukti jenazah dari ranting jajar sendiri. Nah setelah mengikuti pelatihan ini, kita disini jadi tahu bagaimana cara merawat jenazah. Sehingga misal ada tetangga yang membutuhkan, bisah siap membantu di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Arif Setiawan, S.Si, M. T selaku pemateri memberikan pelatihan tentang bagaimana cara merawat jenazah. Yaitu mulai dari peralatan yang dipersiapkan saat akan memandikan jenazah, cara memandikan jenazah, mengafaninya baik laki laki atau perempuan.

“Pelatihan ini penting karena yang namanya kematian pasti akan terjadi. Dengan bekal ilmu cara merawat jenazah ini, jika sewaktu-waktu ada tetangga atau kerabat yang meninggal, kita bisa membantu untuk merawat jenazah,” ujarnya.

Diakhir acara pelatihan, ditutup dengan praktek prakter cara membungkus jenazah laki laki atau perempuan secara baik dan benar.


Penulis Cahyo Nugroho



Share:

Keaslian Ijazah Pilar Integritas dalam Dunia Pendidikan dan Profesi





















 Judul : Keaslian ijazah pilar integritas dalam dunia pendidikan dan profesi

Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota Majelis Hukum, HAM dan Kajian Kebijakan Publik PDM Kota Surakarta

Ijazah adalah simbol keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pendidikan formal. Dokumen ini tidak hanya menjadi bukti administratif, tetapi juga merupakan representasi dari ilmu, kerja keras, dan proses panjang yang telah dilalui seseorang di bangku pendidikan. Oleh karena itu, keaslian ijazah memegang peranan yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari melanjutkan studi hingga memasuki dunia kerja.

Dalam proses rekrutmen tenaga kerja atau penerimaan mahasiswa baru, ijazah sering kali menjadi salah satu persyaratan utama. Perusahaan, lembaga pemerintahan, maupun institusi pendidikan bergantung pada keabsahan ijazah untuk menilai latar belakang akademik seseorang. Jika ijazah yang digunakan ternyata palsu, maka kredibiltas individu tersebut dipertanyakan, bahkan dapat mengarah pada tindak pidana pemalsuan dokumen.

Lebih dari itu, penggunaan ijazah palsu merugikan banyak pihak. Mereka yang bersungguh-sungguh menempuh pendidikan dengan jujur dan penuh perjuangan merasa dilecehkan. Institusi tempat bekerja pun bisa kehilangan reputasi jika tidak teliti dalam proses verifikasi. Dalam skala yang lebih luas, fenomena ini mencederai integritas dunia pendidikan dan profesionalisme.

Modus pemalsuan ijazah cukup beragam, mulai dari membuat tiruan fisik yang menyerupai ijazah asli, mencetak ijazah dari institusi yang tidak terakreditasi, hingga mencatut nama kampus ternama secara ilegal. Bahkan, dalam beberapa kasus, sindikat pemalsuan ijazah melibatkan oknum dari lembaga pendidikan itu sendiri.

Sebagai respon terhadap hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL). Sistem ini memungkinkan pihak-pihak berkepentingan untuk memverifikasi keaslian ijazah secara online berdasarkan data resmi yang dimiliki oleh Pusat Data dan Informasi Pendidikan.

Selain itu, institusi pendidikan kini dituntut untuk melakukan digitalisasi data akademik dan meningkatkan sistem keamanan dalam penerbitan ijazah. Sementara itu, para pengguna ijazah baik lulusan maupun pemberi kerja diharapkan lebih teliti dalam memeriksa latar belakang pendidikan.

Menjaga keaslian ijazah adalah tanggung jawab bersama. Individu harus menjunjung tinggi kejujuran dan tidak tergoda mencari jalan pintas. Institusi pendidikan wajib menjamin proses akademik berjalan dengan baik dan transparan. Sementara itu, masyarakat perlu terus diedukasi bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari selembar ijazah, melainkan dari kompetensi, etika, dan integritas.

Dengan menjaga keaslian ijazah, kita turut menjaga nilai dari proses pendidikan itu sendiri. Sebab setiap huruf dan angka yang tertulis dalam ijazah mewakili perjuangan, pengetahuan, dan tekad yang tidak bisa dipalsukan.

Share:

Catatan Kritis atas Forum AMM Surakarta dan Arah Dukungan Politiknya

 





















Oleh : Muhammad Fatahillah

(Kader IMM Jawa Tengah)

(Anggota MPKSDI PDM Kota Surakarta 2022-2027)


Pada Jumat, 16 Mei 2025 lalu, sebuah forum yang mengatasnamakan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan turut mengundang Beberapa OKP Surakarta yang diselenggarakan di Balai Muhammadiyah Surakarta. Sebagai kader yang mengikuti dinamika kepemudaan dan gerakan civil society di Surakarta, saya melihat bahwa forum ini tidak sepenuhnya merepresentasikan AMM secara utuh. Justru yang tampak adalah keterlibatan beberapa organisasi otonom Muhammadiyah — seperti IPM, Nasyiatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah — dalam memberikan dukungan kepada seorang calon yang, meskipun pernah bersinggungan dengan Muhammadiyah, tidak menjalani proses kaderisasi secara mendalam dan berkesinambungan.

Figur yang diusung memang pernah aktif di lingkungan Muhammadiyah. Namun, jika kita berbicara tentang kaderisasi dalam pengertian yang utuh, tentu tidak cukup hanya hadir dalam beberapa kegiatan atau mengikuti satu-dua rangkaian kegiatan. Kaderisasi dalam Muhammadiyah, apalagi yang menyasar lapis kepemimpinan, membutuhkan proses pembinaan, penempaan ideologis, dan keterlibatan yang konsisten. Tanpa itu, yang terjadi hanyalah pengakuan simbolik — atau dalam istilah kekinian, “Muhammadiyah Dadakan” (MUDA).

IMM, dalam hal ini, menunjukkan sikap yang patut dihargai. Mereka tidak serta-merta mengikuti arus dukungan dari ortom lain, justru mengambil posisi kritis atas dasar konsistensi ideologis. IMM memandang bahwa proses politik, apalagi yang mengatasnamakan Muhammadiyah, seharusnya berangkat dari semangat pembinaan kader yang jelas, bukan sekadar mendukung figur populer atau memiliki jaringan politik luar.

Kekhawatiran IMM bukan tanpa alasan. Dukungan terhadap figur eksternal yang tidak jelas akar ideologisnya dalam Muhammadiyah berisiko membuka ruang penyalahgunaan identitas. Label "kader Muhammadiyah" bisa saja digunakan untuk kepentingan politis, bahkan ketika yang bersangkutan tidak memiliki komitmen terhadap nilai-nilai gerakan. Dalam jangka panjang, ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap soliditas internal Muhammadiyah dan nilai-nilai yang diperjuangkannya.

Forum yang diselenggarakan pada 16 Mei itu, secara tidak langsung, juga menciptakan preseden buruk: bahwa nama besar Muhammadiyah bisa dikomodifikasi untuk kepentingan jangka pendek. Padahal, Muhammadiyah memiliki barisan kader yang telah lama ditempa dalam berbagai jenjang organisasi, mulai dari IPM, Tapak Suci, HW, IMM, Pemuda Muhammadiyah, hingga ortom-ortom profesi. Keputusan ini seakan mencederai kehebatan Muhammadiyah dalam membina kader-kader tebaik.

Yang juga patut digarisbawahi adalah posisi IMM dalam menjaga marwah gerakan. IMM bukanlah organisasi yang anti-politik. Justru sebaliknya, IMM sangat sadar akan pentingnya keterlibatan kader dalam ruang publik, termasuk dalam kontestasi politik. Namun keterlibatan itu harus lahir dari proses kaderisasi yang matang dan membawa semangat dakwah serta perubahan sosial, bukan sekadar ambisi kekuasaan.

Ketegasan IMM dalam menolak keterlibatan dalam forum yang dianggap tidak sehat secara etis dan ideologis patut diapresiasi. Di tengah derasnya arus pragmatisme politik, sikap seperti ini menunjukkan bahwa masih ada kekuatan moral dalam tubuh gerakan pemuda yang tidak rela rumah besar Muhammadiyah dijadikan kendaraan politik praktis.

Dalam konteks ini, saya kira penting bagi semua pihak, terutama yang mengatasnamakan AMM, untuk kembali merefleksikan arah gerakan. Apakah kita masih berpegang pada semangat pembinaan kader dan nilai-nilai dakwah, atau sudah mulai tergelincir ke dalam politik transaksional? Apakah forum-forum yang digelar benar-benar untuk kemaslahatan bersama, atau hanya menjadi panggung dukungan bagi kepentingan tertentu?

Akhirnya, saya ingin mengingatkan bahwa Muhammadiyah dan ortom-ortomnya memiliki tanggung jawab moral dan historis dalam mencetak generasi pemimpin yang jujur, cakap, dan berintegritas. Jika kepercayaan terhadap proses kaderisasi internal mulai hilang, dan kita mulai mencari figur dari luar tanpa melalui jalan kaderisasi yang sah, maka sesungguhnya kita sedang mengalami krisis identitas dan kehilangan arah. Dan jika itu terjadi, maka yang dirugikan bukan hanya IMM atau Muhammadiyah — tetapi generasi muda Islam secara keseluruhan.

Share:

AMM Bersama Pimpinan OKP Kota Solo Konsolidasi Bahas Masa Depan KNPI

 
















Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Solo, Kamis (15/5/2025), menyelenggarakan rapat dan konsolidasi kepemudaan Kota Solo di Balai Muhammadiyah, Jl. Teuku Umar No. 5, Keprabon. Rapat ini mengundang berbagai organisasi kepemudaan (OKP) di Kota Solo untuk membahas masa depan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kota Solo.

KNPI Kota Solo akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan pada bulan ini. Pertemuan ini juga untuk memperkuat peran pemuda dalam pembangunan kota dan kolaborasi dengan program-program pemerintah. Selain dari AMM, forum dihadiri dari Gerakan Pemuda Anshar, TMP (Tunas Muda Pemuda), serta para ketua maupun perwakilan OKP lainnya.  Pertemuan untuk konsolidasi menjelang Musda KNPI dihadiri salah satu kandidat Ketua KNPI Kota Solo, Muhamad Bilal.

Salah satu utusan AMM Kota Solo, Ruzain Zarir Syaifullah Ahmad, menyampaikan beberapa hal penting yang dibahas dalam rapat tersebut. Antara lain, evaluasi peran KNPI selama ini dalam menjembatani aspirasi pemuda Kota Solo; harapan serta masukan dari berbagai OKP mengenai arah dan masa depan KNPI Kota Solo; perlunya konsolidasi yang kuat antar-OKP untuk memperkuat posisi pemuda dalam pembangunan daerah; komitmen untuk menjaga integritas, dan keberpihakan KNPI terhadap kepentingan pemuda; dukungan moral terhadap para kandidat bakal calon Ketua KNPI, termasuk salah satunya Saudara Muhammad Bilal yang dinilai memiliki kapasitas dan visi yang baik untuk memimpin KNPI ke depan.

“Rapat berjalan dengan lancar, dinamis, dan penuh semangat kebersamaan. Seluruh peserta berkomitmen untuk terus memperkuat peran pemuda dalam memajukan Kota Surakarta melalui kolaborasi, dialog, dan aksi nyata,” jelasnya.

Share:

Mahad Got Talent (MGT) 2025 Panggung Kreasi Mahasantri Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta












Surakarta, 13/05/2025 – Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta dalam acara Got Talent Mahad 2025. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai ajang apresiasi terhadap bakat dan potensi santri, dengan melibatkan enam kelompok peserta yang menampilkan ragam pertunjukan, mulai dari menyanyi, pencak silat, hingga tilawah Al-Qur’an.

Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB di halaman Mahad. Masing-masing kelompok menampilkan kreativitas terbaiknya: kelompok pertama menyuguhkan penampilan vokal Islami yang menyentuh hati, diikuti oleh demonstrasi pencak silat yang menunjukkan keberanian dan kekompakan, serta penampilan tilawah Al-Qur’an yang khusyuk dan penuh penghayatan.

Dimas, selaku Wakil Ketua Organisasi Mahsantri Mahad (OMM), menyampaikan harapannya,

“Kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga ruang untuk mengasah kepercayaan diri, kerja sama, dan kekuatan ukhuwah antar santri. Saya sangat bangga melihat semangat teman-teman semua. Semoga ini menjadi langkah awal untuk acara-acara yang lebih besar dan inspiratif ke depannya.”

Sementara itu, Imam Muqoyyadi, selaku Pengurus Mahad, juga memberikan apresiasinya,

“Got Talent ini merupakan bentuk nyata bahwa mahasantri tidak hanya unggul dalam aspek keilmuan dan religius, tetapi juga dalam bidang seni dan budaya. Kami berharap, ke depan akan lebih banyak kegiatan yang bisa memfasilitasi potensi dan bakat mereka secara menyeluruh.”

"Mahad Got Talent tidak hanya sekedar kegiatan biasa, tapi didalamnya ada unsur pendidikan. Ada pendidikan mental, kreatifitas, kepemimpinan dan lain-lain. Panitianya, penampilnya, bahkan penontonnya pun ikut terdidik." Imbuhnya....

Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknik, penampilan, dan pesan moral dari setiap pertunjukan. Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada kelompok terbaik, serta penyampaian pesan dan kesan dari para peserta.

Dengan terselenggaranya Got Talent Mahad 2025, Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta terus membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi santri yang seimbang antara intelektual, spiritual, dan kreatifitas.

Penulis: M Iqbal Dwy



Share:

Mahad AISKA gelar Workshop Jurnalistik



Mahad Universitas Aisyiyah Surakarta (AISKA) gelar Workshop Jurnalistik bertajuk “Menulis Berita Berkemajuan Semudah Tersenyum”. Workshop ini dilaksanakan di Ruang Kuliah Mahad Aiska pada Senin (12/5/2025). 

Workshop tersebut diikuti oleh seluruh mahasantri sebanyak 38 di Jalan Drenges IV, Mangkubumen, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141.

Tujuan diadakannya pelatihan Jurnalistik di Aiska ini yaitu untuk mengasah kemampuan mahasantri dalam bidang kepenulisan berita, serta untuk meningkatkan kualitas berita diblog masing-masing mahasantri. 

Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan Direktur Mahad Imam Muqoyyadi, dilanjutkan dengan pemateri yang disampaikan oleh kontributor penulis terbaik pertama 2021 Dwi Jatmiko.

“Workshop ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi menulis mahasantri yang banyak prestasinya. Dan harapannya mahasantri punya blog dan membantu menulis jurnal,” jelas Imam.

Dalam penyampaian materinya, Jatmiko memberikan motivasi kepada peserta workshop tersebut. Inilah zaman ketika menulis bukan monopoli wartawan. Siapa saja bisa jadi pewarta. Istilah yang sering dipakai adalah jurnalisme warga atau citizen journalism. Ada juga yang lebih sreg dengan istilah pewarta warga atau citizen reporter. Alasannya, warga yang menulis, memotret, merekam peristiwa untuk disiarkan itu bukan jurnalis namun melaporkan. 

“Jadi Jurnalis warga itu harus banyak bertanya dan jangan takut atau malu saat wawancara dengan narasumber. Menulis berita semudah tersenyum, dengan menulis bisa mewujudkan perdamaian dunia yang berkemajuan,” ujarnya.

Dia menabahkan mengapa menulis berita. Kadang bosan mengonsumsi karya jurnalis konvensional. Monoton. “Bisa jadi, yang dilaporkan jurnalisme warga atau citizen journalism lebih segar, berbeda, angle lebih menarik,” terang Jatmiko, Pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Solo.

Bad news is good news. Kabar buruk itu merupakan berita yang bagus. Walaupun adagium itu tidak selalu benar, tapi secara umum wartawan memang cenderung untuk mencari kabar buruk.

“Karena apa. Di sana ada nilai berita. Misalnya, jika di jalan tol lancar-lancar, itu tak ada nilai beritanya. Namun, jika tiba-tiba ada tabrakan beruntun, maka jadi berita,” bebernya, sambil tersenyum.

Salah satu peserta Naufal mengutarakan kesannya setelah mengikuti pelatihan tersebut, “Kegiatannya sangat menginspirasi, karena setelah mengikuti pelatihan, kita jadi tahu bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar, sehingga berita yang kita tulis kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya,” kesan Naufal.


Share:

Kegiatan Outbound Ma'had Universitas 'Aisyiyah Surakarta Pererat Persaudaraan Mahasantri












Surakarta – Mahad Universitas Aisyiyah Surakarta menggelar kegiatan outbound yang berlangsung meriah di halaman Mahad pada Minggu, 27 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasantri dari berbagai program studi.

Outbound ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar mahasantri lintas program studi, sekaligus menjadi ajang penyegaran di tengah kesibukan akademik. Berbagai permainan dan kegiatan kelompok dirancang untuk mendorong kerja sama, kekompakan, dan komunikasi antar peserta.

“Kegiatannya sangat menyenangkan. Saya jadi lebih mengenal teman-teman satu angkatan dari program studi lain yang sebelumnya belum pernah saya ajak berinteraksi,” ujar Fareno, Mahasiswa D4 Fisioterapi semester 2.

"Saya sangat senang dapat ikut serta pada acara tersebut, itu menegangkan namun juga mengasikan" Ujar Radja yang Juga Mahasiswa D4 Fisioterapi.

Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kebersamaan dan membangun semangat kolaborasi antar mahasantri dalam kehidupan kampus.

Kelompok 4

Nama kelompok 

1. Ridwan Munir Dwi Kurnia 

2. Afrizal Auval Khaqiqi

3. Ramadhanu Arya

4. Muhammad Fareno

5. Fathoni Rosyid 

6. Galang Probo Waseso

7. Muhammad Ananta Radja Barrus

8. Rasyid Abdillah





Share:

PENGAJIAN SABTU BAROKAH RANTING BUMI BERSAMA MAHASISWA UMS












Surakarta - Pengurus Masjid Ahmad Dahlan yang letaknya di dalam lingkup sd muhammadiyah 11  kelurahan bumi Kecamatan laweyan, rutin menggelar kegiatan kajian Sabtu Subuh Barokah (SSB) rutin setiap sebulan sekali sabtu kedua. berbagi berkah dalam bentuk gerakan sholat subuh berjamaah di lanjut sarapan pagi dan pembagian sayuran berkah. Acara yang diadakan pagi pada Sabtu (10/05/2025) di masjid ahmad dahlan sangat menarik perhatian banyak warga sekitar.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, puluhan jamaah berkumpul di masjid sebelum fajar untuk melaksanakan ibadah Subuh berjamaah serta mendengarkan kajian Islam yang disampaikan oleh Bapak . Sutrisno.

Dalam ceramahnya, ia mengatakan bahwa, Gerakan Subuh berjama'ah merupakan upaya menyonsong kebangkitan peradaban Islam. "Banyaknya jamaah Shalat Shubuh seperti saat melaksanakan Shalat Jumat merupakan salah satu tolak ukur kebangkitan peradaban Islam," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa, perdaban Islam akan bangkit saat umat ini kembali kepada Al-Qur'an. Menurutnya, mayoritas kajian Al Qur'an baru sebatas hukum, sejarah dan akhlak, belum banyak kajian Al Qur'an yang nenyentuh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Padahal lanjut dia, ada surat Al Hadid yang artinya besi, ada kiasah Zulkarnain yang melebur baja untuk membuat penjara bagi Ya'juj dan Ma'juj. Hal ini membuktikan bahwa Al Qur'an membicarakan tentang teknologi.

"Al-Qur'an ini kitab yang syumul, universal. Kata para 'Ulama "Qur'an tibyanan li kulli syai', menjelaskan tentang segala sesuatu. Maka menyikapi Qur'an tidak seperti membuka kamus atau ensiklopedi. Karena Al-Qur'an itu banyak berisi isyarat. Maka akal manusia harus dimaksimalkan menggali isi kandungannya," ungkapnya.

Ia juga memperingati para jam'ah untuk berhati-hati dalam mengkaji Qur'an. Pasalnya saat ini bermunculan para penceramah yang asal-asalan menafsirkan Al Qur'an. "Saat ini kita berada di zaman post modernis. Zaman di mana orang mempertanyakan kebernaran. Hampir sudah tidak ada lagi kebenaran mutlak," ujarnya.

"Muncul penceramah-penceramah yang ngawur dalam mengartikan Al Qur'an. Mereka merasa lebih pintar dengan gelar akademis serta pengikutnya yang banyak akhirnya salah kaparah. Seperti ada ustadz yang mengartikan Al qori'ah adalah membaca. Sang ustadz tidak bisa membedakan huruf 'ain dan anza. Ini bahaya," imbuhnya.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, takmir masjid uga menyelenggarakan bagi bagi sayuran berkah untuk  Para jama'ah dengan sukarela ,di bantu oleh 30 mahasiswa ums yang kebetulan juga baru melakukan PPL di sini. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dorongan semangat dan rasa cinta kepada anak-anak yang membutuhkan.

Cahyo Nugroho Selaku salah satu takmir majis mengucapkan kalau kegiatan ini rutin di lakukan setiap sebulan sekali sabtu kedua, tujuannnya untuk memakmurkan masjid dan berbagi kepada masyarakat sekitar. Harapannya dengan adanta kegiatan rutin ini, masjid ahmad dahlan kedepane semakin makmur dan jamaahnya semakin banyak.

"Kami sangat bersyukur bisa menyelenggarakan kegiatan ini dan berbagi berkah dengan sesama. Semoga gerakan ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk peduli terhadap saudar-saudara kita sekitar dan terus berbuat kebaikan," tambahnya.

Acara Gerakan Sabtu subuh barokah ini diakhiri dengan sarapan bersama dan pembanggian sayuran berkah, acara ini sudah berjalan setahun lebih dan sumber dari acara ini dari para donatur yang sudah istiqomah membantu mengulurkan rejekinya untuk kegiatan ini ,bantuannya bisah berupa uang, bahan pokok atau makanan. Keberhasilan kegiatan ini menandai komitmen pengurus masjid dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan, dan saling berbagi di tengah masyarakat sekitar . 

PENULIS CAHYO NUGROHO

Share:

Tingkatkan Kepercayaan Diri Mahasantri Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Gelar Public Speaking

 












Tingkatkan Kepercayaan Diri Mahasantri Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Gelar Public Speaking  

Surakarta, 12 Mei 2025 – Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta menggelar kegiatan Public Speaking yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan membangun kepercayaan diri para mahasantri. Kegiatan yang berlangsung di lapangan badminton Mahad tersebut diadakan pada akhir pekan dengan tema “Berani Bicara, Siap Memimpin.”

Sebanyak enam peserta terpilih mewakili masing-masing kelompok mahasantri putra dalam kompetisi yang dikemas dalam tiga babak menantang. Babak pertama menguji kemampuan peserta dalam berbicara menggunakan bahasa asing maupun bahasa daerah. Pada babak kedua, peserta diminta untuk berperan sebagai tokoh tertentu, seperti rektor, pembawa acara nonformal, host TikTok, pemandu wisata, presenter, motivator, presiden BEM, hingga politikus. Sementara itu, babak ketiga menekankan pada kemampuan spontanitas peserta dalam mendeskripsikan sebuah kata secara langsung di hadapan audiens.

Ketua Mahasantri Mahad, Iqbal, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk mencetak generasi yang siap tampil dan memimpin. “Public speaking bukan sekadar berbicara, tetapi tentang bagaimana menyampaikan ide dengan percaya diri dan memberikan dampak. Kami ingin melahirkan generasi yang siap tampil dan memimpin dengan keberanian,” ujarnya.

Salah satu peserta, Jihad, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberinya pengalaman yang berharga. “Awalnya saya merasa gugup, tetapi setelah berbicara di depan umum, saya menjadi lebih percaya diri. Ini merupakan pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” katanya antusias.

Kepala Mahad, Imam Muqoyadi, turut mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya kemampuan berbicara di depan umum bagi para santri di era modern. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membentuk karakter pemimpin yang komunikatif, percaya diri, dan mampu membawa perubahan positif di lingkungan mereka,” tuturnya.

Kegiatan Public Speaking ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak dan direncanakan akan menjadi agenda rutin Mahad pada setiap gelombang. Melalui program ini, diharapkan para mahasantri tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan dan akademik, tetapi juga mampu menjadi komunikator yang efektif serta pemimpin masa depan yang berintegritas.

Kelompok 3

1. Muhammad Iqbal Dwy Novaiano 

2. Muhammad Jihad Hafid

3. Muhammad Dimas Iqbal Cahya Prayoga 

4. Luqman Nur Rohman

5. Heri Kurniawan 

6. Fikri Setiyawan

7. Dimas Chandra Giri

8. Naufal Dias Aprillian











Share:

Sistem Penerimaan Santri Baru Mahad MTQMS

 





















Sistem Penerimaan Santri Baru Mahad MTQMS

Share:

Waka Humas Terima Sertifikat Pembicara Menulis Artikel Populer












SOLO – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan for the best education SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah menerima sertifikat dari Direktur Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Sirojul Falah Bogor atas kehadirannya sebagai pembicara menulis artikel populer, Selasa (6/5/2025). 

“Alhamdulillah bisa belajar dan berkolaborasi bersama untuk tergerak bergerak dan menggerakkan literasi menulis artikel populer bersama Dr Misno SHI SE SPd MEI MH MPd Stasifa Bogor Jawa Barat,” terang Dwi Jatmiko. 

Jatmiko melanjutkan, rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis.

“Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa,” katanya.

Literasi di manapun merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan semua pihak terutama warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik).

“Kita bersama telah membaca ada temuan PISA 2022 tingkat literasi siswa Indonesia peringkat 39 dari 41 Negara. Naik peringkat tapi skor turun. Lalu, temuan KPK tahun 2025 melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) nilai indeks Integritas pendidikan Indonesia tahun 2024 di angka 69,50 atau berada pada level 'Korekrif' dan temuan Dinas Pendidikan di Buleleng Bali bahwa masih banyak anak SMP yang tidak bisa membaca dengan lancar tapi lancar bermain media social,” bebernya.

Menurutnya, keuntungan menjadi penulis populer bagi siapapun yang mahir menulis. Pasti selalu dapat ilmu lebih karena sering mencari referensi untuk bahan tulisan. Kalau bagi guru biasanya menguasai model pembelajaran, lebih aplikatif dan membumi. 

Siapapun harus sadar bahwa pentingnya menulis sebagai bagian dari pengamalan ilmu, dakwah dan mengaitkannya dengan wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW dalam Al-Alaq yang menekankan pentingnya membaca dan menulis.

“Menambah wawasan punya pandangan baru yang berkemajuan. Mahir menulis dan karya tulis bisa menunjang kenaikan pangkat dan derajat, keuntungan finansial, jika hasil tulisannya diterbitkan bisa dapat royalty,” pungkas Dai Champios Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.


Share:

Temu Kader Muhammadiyah Solo Raya

 











Temu Kader Muhammadiyah Solo Raya



Share:

PERKENALAN MAHASISWA PKLPP UMS DI PRM DAN PRA BUMI












Surakarta – Rabu 7 Mei 2025 Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di perkenalkan ke perwakilan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bumi ,yang mana selama 7 minggu akan PPL membantu belajar mengajar di SD MUHAMMADIYAH 11 SURAKARTA dan kegiatan di ranting dan aisyiah bumi. Prosesi ini berlangsung khidmat namun penuh kegembiraan di dalam ruangan.

Perkenalan tersebut menjadi momen penting bagi para mahasiswa yang akan menjalani pengabdian di tingkat ranting Muhammadiyah di wilayah kelurahan bumi. Acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan sambutan dari ketua PRM Bumi, perwakilan PCM Laweyab , serta perkenalan satu persatu mahasiswa dan mahasiswi PPL  berjumlah 30 orang tersebut dan pengurus PRM dan PRA Bumi.

Ketua PRM Bumi Muhammad Basid, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia atas kehadiran para mahasiswa. “Selamat datang di PRM Bumi. Kami menyambut baik kegiatan ini dan siap mendukung penuh pelaksanaannya selama 7 minggu,” ujarnya.

Menurut Muh Basid Selaku Ketua PRM Bumi, program ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam dinamika masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pengalaman lapangan sangat penting untuk membekali mahasiswa menghadapi dunia nyata. Jika mahasiswa menemukan kelebihan di suatu ranting, bisa dijadikan contoh untuk yang lain. Jika menemukan kekurangan, jadikan bahan evaluasi. Bila ada hal yang belum dilakukan ranting, sampaikan sebagai masukan,” ucapnya.

Proses perkenalan mahasiswa dilakukan langsung PRM dan PRA Bumi dan perwakilan Bumi. Proses ini mencerminkan kolaborasi yang solid antara institusi pendidikan tinggi UMS dengan organisasi masyarakat berbasis keagamaan (PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH BUMI).

Acara penyerahan mahasiswa tersebut ditutup dengan prosesi tanya jawab dari pihak Mahasiswa kepada PRM Bumi untuk kegiatan selama 7 minggu di sini.

Kegiatan PKLPP ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap dinamika sosial di tingkat akar rumput. Para peserta akan menjalani masa pengabdian di lingkungan masyarakat, kegiatan PRM dan PRA Bumi dan Belajar Mengajar Di SD MUHAMMADIYAH 11 SKA

Dengan diterjunkannya 30 mahasiswa dari  fakultas UMS berharap keberadaan mereka dapat menjadi penggerak perubahan positif di tengah-tengah masyarakat Bumi. Sebaliknya, pihak PRM Bumi pun menaruh harapan besar agar interaksi ini membawa manfaat timbal balik yang nyata.

Share:

Turba Silaturahmi dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Daerah ke Cabang Laweyan

 


Turba Silaturahmi dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Daerah ke Cabang Laweyan, Jum'at Malam (2/5/2025)

Rasulullah SAW  menyampaikan pada haditsnya, bahwa salah satu manfaat silaturahmi dalam islam adalah lapangnya rezeki/rizki.

“Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

   Ayat ini menekankan pentingnya menjaga hubungan silaturahmi sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan menunjukkan kasih sayang antar sesama manusia.

Terus meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah dengan 7M Al-Qur'an, yaitu :
Meyakini, 
Membaca, 
Mempelajari, 
Memahami, 
Melaksanakan, 
Mensyiarkan, 
Melestarikan Al-Qur'an. 

Mari kita barengan dengan Totalitas menuju Allah, dan  berharap ridha-Nya.




Share:

Adakan Silaturahmi dan Turba MPKSDI Daerah ke MPKSDI Cabang

 

Ustaz Dwi Jatmiko, dai champions standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat sekaligus anggota dari Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo menyampaikan tausiah dalam agenda Silaturahmi dan turun ke bawah (Turba) MPKSDI Daerah ke MPKSDI Cabang.

Dalam kesempatan itu, Dwi Jatmiko menyampaikan terkait penyebab kaderisasi stagnan, maka umur perjalanan sebuah organisasi itu tinggal menunggu waktu.

“Hidup matinya sebuah organisasi sangat tergantung pada kaderisasi. Jika kaderisasi lancar, maka organisasi bisa ‘survive’,” katanya saat mengisi tausiah di Masjid Nurul Hidayah Komplek Pakym Kecamatan Laweyan, Jumat Malam (2/5/2025).

Dia mencontohkan seperti youtube, jam tayang utama ketika seorang pegang smartphone di rumah pukul 18.00-20.00 WIB, 11.00-13.00 WIB. “Kaderisasi sangat penting dan harus dilakukan secara terus-menerus agar organisasi tak kekurangan kader. Kaderisasi harus konsisten agar algoritmanya tidak tenggelam. Dari sinilah banyak tokoh bahkan pemimpin bangsa muncul atau pahlawan,” bebernya.

Ia menegaskan, Kaderisasi Muhammadiyah tidak hanya mencetak pengurus organisasi, tetapi harus melahirkan pemimpin yang memiliki visi, integritas, dan kesiapan untuk berkontribusi. Misal pentingnya keterlibatan anak muda dalam kepengurusan masjid, dengan membentuk direktur utama masjid, menambah indikator kemakmuran masjid, serta membuat program berbasis media sosial dan kegiatan khusus anak muda agar lebih tertarik untuk aktif di masjid.

“Membuka ruang refleksi bahwa kaderisasi bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan proses strategis untuk memastikan keberlanjutan gerakan dakwah Muhammadiyah,” tegasnya.

Ia menyitir firman Allah dalam al Quran surat Al-An'am 6: Ayat 125, “Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam,” ujarnya menyitir quran.

Sementara itu, Ketua MPKSDI PDM Solo Suyanto, menyampaikan program bahwa kaderisasi terus digalakkan dengan adanya perkuliahan Kemuhammadiyahan. “Program Pendidikan Kemuhammadiyahan (PKMD) sebagai upaya strategis untuk mendukung kaderisasi Muhammadiyah dengan gelar D1 yang diikuti guru-guru dari berbagai tingkat lembaga pendidikan Muhammadiyah di Solo di pusatkan di Universitas Muhammadiyah PKU atau UMPKU Surakarta dengan rektor Weni Hastuti,” jelasnya dalam sambutan.











Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Mengenai MPKSDI Solo

Email: mpksdimuhammadiyahsolo@gmail.com

YouTube MPSDI

Cari Blog Ini