• Pengukuhan

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam melaksanakan keputusan Muktamar ke-48 perlu mengangkat Anggota Pimpinan Majelis/Lembaga/Biro untuk menyelenggarakan program, kegiatan, amal usaha, dan membantu bidang-bidang tertentu yang bersifat pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuannya.

  • Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru

    Agenda : 1. Serah Terima Pengurus MPK lama Kepada Pengurus MPK Baru 2. Menyusun Progam Kerja.

  • Sesuai lampiran SK PDM No 016/KEP/III.O/D/2023

    tentang pengesahan susunan dan pengangkatan anggota majelis, supervisor Prof Dr H Sofyan Anif MSi, Konsultan H Ahmad Sukidi MPd, Ketua Suyanto MPdI, Wakil Ketua 1 Drs H Sukendar MPd, Wakil Ketua 2 Pramuseto Rahman SPd, Sekretaris Abdul Afif Amrullah SPsi, Wakil Sekretaris Fajar Tri Winarno SSos, Bendahara Joko Kendro Maryanto SE, Wakil Bendahara Muhammad Halim Maimun SE MM.

  • K.H. Ahmad Dahlan

    Mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 Zulhijjah 1330 H, atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1912. Ahmad Dahlan bernama kecil Muhammad Darwisy lahir pada tahun 1868 di Kampung Kauman Yogyakarta dan meninggal dunia pada tanggal 25 Febuari 1923 dalam usia 55 tahun.

  • Pengembangan Kader

    Muhammadiyah (pada saat berdiri ditulis Moehammadijah) adalah nama gerakan Islam yang lahir di Kauman Yogyakarta tanggal 18 November 1912. Pada saat waktu berdirinya dan mengajukan pengesahan kepada pemerintah Hindia Belanda menggunakan tanggal dan tahun Miladiyah.

Rapat Baitul Arqam RSGM Soelastri UMS Bahas Karakter Islami dan Layanan Prima di Dunia Kesehatan

 












Solo, mpksdisolo.com – Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kegiatan Baitul Arqam selama dua hari, 27–28 Juni 2025, bertempat di Sahid Jaya Solo Hotel. 

Kegiatan ini diikuti oleh para tenaga kesehatan dan civitas hospitalia dengan mengangkat tema penguatan karakter Islami dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan Muhammadiyah.

Acara dibuka pada Jumat (27/6/2025) pagi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Sang Surya, serta sambutan dari panitia. Kegiatan dilanjutkan dengan orientasi dan sesi coffee break.

Dalam materi pertama, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt. (Ketua MPKUPS PDM Kota Surakarta) menyampaikan pentingnya membangun karakter Islami, profesional, dan berkemajuan di lingkungan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Sesi kedua menghadirkan Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. dari PP Muhammadiyah yang menekankan pentingnya implementasi Risalah Islam Berkemajuan di rumah sakit Muhammadiyah. “Rumah sakit Muhammadiyah harus menjadi garda terdepan dalam dakwah layanan,” ujar Dahlan Rais.

Tak hanya fokus pada sisi ideologis, sesi ketiga yang disampaikan Prof. Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si., CSBA., CIPE dari BPK PP Muhammadiyah membahas konsep Service Excellent dalam pelayanan rumah sakit. Ia menekankan pentingnya melebihi harapan pasien sebagai bentuk dakwah bil hal.

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan kajian dakwah dari KH. Drs. Anwar Soleh, M.Hum., Ketua PDM Kota Surakarta, yang menyampaikan Model Dakwah dalam Pelayanan dan Memotivasi Pasien di RS PKU Muhammadiyah. Ia mengajak seluruh insan rumah sakit menjadi agen perubahan spiritual di ranah kesehatan.

Baitul Arqam juga diisi dengan kegiatan ibadah seperti Sholat Tahajud, kajian Subuh, dan olahraga pagi. Kegiatan ditutup pada Sabtu pagi (28/6/2025) setelah sarapan dan sesi refleksi materi.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ruhul jihad pelayanan kesehatan Islami dalam bingkai nilai-nilai Muhammadiyah.



Share:

MPKSDI Solo Ajak Keluarga Besar Jalan-Jalan ke Saloka Theme Park

 





















mpksdisolo.com - Dalam rangka mempererat silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kota Surakarta menggelar kegiatan wisata keluarga bertajuk “MPKSDI Solo Calling to Saloka” yang akan dilaksanakan pada Ahad, 29 Juni 2025.

Rombongan direncanakan berkumpul di halaman Parkir RS PKU Muhammadiyah Surakarta Bagian Timur mulai pukul 09.00 WIB sebelum diberangkatkan menuju Saloka Theme Park, salah satu destinasi wisata keluarga terpopuler di Jawa Tengah yang berlokasi di Kabupaten Semarang.

Kegiatan ini terbuka bagi seluruh anggota MPKSDI beserta keluarga, sebagai bentuk penyegaran di tengah padatnya aktivitas kaderisasi dan pendidikan. Dalam poster resmi yang dirilis panitia, acara ini dikemas secara santai dan penuh kebersamaan, dengan mengusung slogan: “Ayo Ajak Keluarga Jalan-jalan Bareng MPKSDI Solo di Saloka.”

“Kegiatan ini adalah sarana rekreasi sekaligus memperkuat ikatan kekeluargaan antaranggota MPKSDI Solo. Diharapkan setelah ini semangat dalam menjalankan amanah kaderisasi juga semakin meningkat,” ujar salah satu panitia saat dikonfirmasi.

Konfirmasi keikutsertaan dilakukan melalui grup WhatsApp resmi MPKSDI PDM Kota Surakarta, agar panitia dapat mempersiapkan akomodasi dan logistik secara optimal.

Saloka Theme Park dipilih sebagai tujuan karena menyediakan wahana bermain edukatif untuk anak-anak, serta suasana rekreatif yang cocok untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu, lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dari Solo menjadi nilai tambah tersendiri.

Dengan adanya kegiatan ini, MPKSDI Solo berharap bisa terus menumbuhkan semangat kekeluargaan dan kolaborasi yang erat di antara sesama penggerak dakwah dan pendidikan Muhammadiyah di Kota Surakarta.

Share:

MENEGASKAN KEMBALI FALSAFAH GERAKAN IMM, MUSYCAB XLIII PC IMM KOTA SURAKARTA












Tanggal : Rabu, 11 Juni 2025

Tempat : Pendhapi Gede Sala, Balaikota Surakarta

Tema : “Kilau Jejak Pengabdian: Memetik Pembelajaran, Merancang Masa Depan”


Dalam forum Studium General pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-43 PC IMM Kota Surakarta, IMMawan Abdul Afif Amrulloh menyampaikan tentang pentingnya IMM sebagai gerakan intelektual-religius yang responsif terhadap zaman. berbicara Manifesto Falsafah Gerakan IMM menuju IMM Masa Depan maka tidak jauh dari falsafah gerakan dan ideologi Muhammadiyah, karena IMM merupakan bagian dari Muhammadiyah dan itu ditekankan dalam Deklarasi Kotabarat yang di munculkan Munas IMM pertama di Solo atau sering kita kenal dengan istilah enam penegasan IMM. forum ini juga menjadi momentum menegaskan posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa islam yang tidak hanya menjaga nilai-nilai ideologis Muhammadiyah tetapi juga mampu membaca dan merespon zaman dengan cerdas, kritis, dan solutif. Maka dari itu perlu adanya silaturahim ke berbagai pihak dalam rangka memetik pembelajaran sehingga IMM memiliki pandangan yang lebih luas dalam merespon dinamika isu yang ada dan tidak terjebak dalam informasi yang nir validitas dan mudah memberikan judgment yang ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada.

“IMM hari ini bukan hanya sekedar organisasi kader, ia adalah penjaga warisan nilai, pelopor dan penyempurna amanah peradaban. Maka, IMM tidak boleh redup di tengah arus pragmatisme politik dan kekosongan nilai,” tegas Afif.

Tiga Pilar IMM di Tengah Era Pasca Modern

IMMawan Afif menyoroti bahwa IMM harus bertumpu pada tiga fondasi utama:

1.Religiusitas : internalisasi nilai religius yang tidak hanya ritual, tetapi juga menjadi dampak untuk perubahan sosial.

2.Intelektualitas : IMM merupakan gerakan akademik yang harus membangun nalar kritis, bukan hanya berbicara mengenai intektual IMM saja namun juga intelektual tiap individu IMM dalam bidang studi disiplin ilmu masing-masing.

3.Humanitas : IMM harus terlibat dan menjadi bagian kegiatan-kegiatan sosial, bukan sekadar pengamat.


“Muhammadiyah tidak kehabisan kader. yang kita perlukan bukan sekedar tokoh populer, tapi kader ideologis yang lahir dari proses panjang perkaderan. sehingga kalau bisa dibilang di IMM ini mempelajari Muhammadiyah begitu panjang bisa dilihat dengan banyaknya kegiatan perkaderan yang dilakukan oleh IMM yang mana didalamnya selalu memuat nilai-nilai Muhammadiyah”. tegas Afif

Ketua DPD IMM Jawa Tengah yang diwakili IMMawan M. Fatahillah (Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPD IMM Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musycab bukan hanya kontestasi dinamika politik pencalonan ketua umum tetapi juga titik refleksi terhadap orientasi gerakan IMM.

“Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah menitipkan salam kepada teman-teman IMM Kota Surakarta, selamat ber-musyawarah dengan hati gembira, jangan sampai residu Musycab berlarut-larut sampai akhir periode. IMM Solo seperti halnya kota solo, kalo kota solo memiliki tagline spirit of java, maka IMM Solo juga memiliki tagline Spirit of IMM. Karena di Solo ini salah satu cikal bakal IMM berdiri dan nilai-nilai ideologis IMM dilahirkan, maka dari itu IMM Solo harus terus melahirkan kader-kader intelektual-ideologis dan ide-ide berkemajuan untuk masa depan IMM Kota Surakarta”. Ujar Fatahillah dalam sambutannya.

Sementara itu, IMMawan Rivandy Azhari Harahap (Sekretaris Umum DPD IMM DIY) menyoroti tentang kapasitas kader IMM dalam berargumen dan berdialektika, bahwa jangan sampai kader IMM hanya berdebat tentang IMM yang bahkan tidak subtantif dan hanya selesai di tempat kopian saja. Perlu juga hasil diskusi perdebatan tersebut terdokumentasi dalam bentuk tulisan, karena itu merupakan bagian dari identitas IMM sebagai seorang intelektual. selain itu juga kader IMM perlu sering berbicara tentang diskursus akademik sesuai dengan kapasitas disiplin keilmuannya, tidak hanya berwacana tentang IMM saja. 

“Diskursus tentang disiplin keilmuan tiap individu perlu dikembangkan, sehingga kader IMM benar-benar mengerti tentang kapasitas ilmu akademiknya dan berbicara mengenai bidang studinya dalam menanggapi isu-isu yang ada, tidak hanya berputar diskursusnya tentang internal IMM”. Tegas Rivandy

Acara Studium General ini sebagai bagian awal dari rangkaian Musyawarah Cabang PC IMM Kota Surakarta ke-43, sekaligus langkah awal untuk mempersiapkan kepemimpinan baru, refleksi terhadap gerakan IMM Kota Surakarta dan membangun ide-ide baru untuk masa depan IMM. Acara ini juga dihadiri oleh Forkompimda Kota Surakarta, Kodim 0735 Kota Surakarta, Dispora Kota Surakarta, Kesbangpol Kota Surakarta, KNPI Kota Surakarta, KAMMI Surakarta, PMKRI Kota Surakarta, DPD IMM Jateng, DPD IMM DIY, PC IMM Klaten, PC IMM Sukoharjo, HW Kota Surakarta, Pimda Tapak Suci Kota Surakarta, Presiden Bem UMS, Ketua DPM UMS.



Share:

Manifesto Falsafah Gerakan Menuju IMM Masa Depan

 
















Oleh: IMMawan Abdul Afif Amrulloh S.Psi., M.Psi (Sekretaris Umum DPD IMM Jawa Tengah) disampaikan dalam Studium General Musycab PC IMM Kota Surakarta XLIII.

Tanggal : Rabu, 11 Juni 2025

Tempat : Pendhapi Gede Sala, Balaikota Surakarta

Tema      : “Kilau Jejak Pengabdian: Memetik Pembelajaran, Merancang Masa Depan”

Dalam forum Studium General pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-43 PC IMM Kota Surakarta, IMMawan Abdul Afif Amrulloh menyampaikan tentang pentingnya IMM sebagai gerakan intelektual-religius yang responsif terhadap zaman. 

Berbicara Manifesto Falsafah Gerakan IMM menuju IMM Masa Depan maka tidak jauh dari falsafah gerakan dan ideologi Muhammadiyah, karena IMM merupakan bagian dari Muhammadiyah dan itu ditekankan dalam Deklarasi Kotabarat yang di munculkan Munas IMM pertama di Solo atau sering kita kenal dengan istilah enam penegasan IMM.

Forum ini juga menjadi momentum menegaskan posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa islam yang tidak hanya menjaga nilai-nilai ideologis Muhammadiyah tetapi juga mampu membaca dan merespon zaman dengan cerdas, kritis, dan solutif. 

Maka dari itu perlu adanya silaturahim ke berbagai pihak dalam rangka memetik pembelajaran sehingga IMM memiliki pandangan yang lebih luas dalam merespon dinamika isu yang ada dan tidak terjebak dalam informasi yang nir validitas dan mudah memberikan judgment yang ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada.

“IMM hari ini bukan hanya sekedar organisasi kader, ia adalah penjaga warisan nilai, pelopor dan penyempurna amanah peradaban. Maka, IMM tidak boleh redup di tengah arus pragmatisme politik dan kekosongan nilai,” tegas Afif.

 Tiga Pilar IMM di Tengah Era Pasca Modern

IMMawan Afif menyoroti bahwa IMM harus bertumpu pada tiga fondasi utama:

1. Religiusitas : internalisasi nilai religius yang tidak hanya ritual, tetapi juga menjadi dampak untuk perubahan sosial.

2. Intelektualitas : IMM merupakan gerakan akademik yang harus membangun nalar kritis, bukan hanya berbicara mengenai intektual IMM saja namun juga intelektual tiap individu IMM dalam bidang studi disiplin ilmu masing-masing.

3. Humanitas : IMM harus terlibat dan menjadi bagian kegiatan-kegiatan sosial, bukan sekadar pengamat.

“Muhammadiyah tidak kehabisan kader. yang kita perlukan bukan sekedar tokoh populer, tapi kader ideologis yang lahir dari proses panjang perkaderan. sehingga kalau bisa dibilang di IMM ini mempelajari Muhammadiyah begitu panjang bisa dilihat dengan banyaknya kegiatan perkaderan yang dilakukan oleh IMM yang mana didalamnya selalu memuat nilai-nilai Muhammadiyah”. tegas Afif

Ketua DPD IMM Jawa Tengah yang diwakili IMMawan M. Fatahillah (Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPD IMM Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musycab bukan hanya kontestasi dinamika politik pencalonan ketua umum tetapi juga titik refleksi terhadap orientasi gerakan IMM.

“Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah menitipkan salam kepada teman-teman IMM Kota Surakarta, selamat ber-musyawarah dengan hati gembira, jangan sampai residu Musycab berlarut-larut sampai akhir periode. IMM Solo seperti halnya kota solo, kalo kota solo memiliki tagline spirit of java, maka IMM Solo juga memiliki tagline Spirit of IMM. Karena di Solo ini salah satu cikal bakal IMM berdiri dan nilai-nilai ideologis IMM dilahirkan, maka dari itu IMM Solo harus terus melahirkan kader-kader intelektual-ideologis dan ide-ide berkemajuan untuk masa depan IMM Kota Surakarta”. Ujar Fatahillah dalam sambutannya.

Sementara itu, IMMawan Rivandy Azhari Harahap (Sekretaris Umum DPD IMM DIY) menyoroti tentang kapasitas kader IMM dalam berargumen dan berdialektika, bahwa jangan sampai kader IMM hanya berdebat tentang IMM yang bahkan tidak subtantif dan hanya selesai di tempat kopian saja. Perlu juga hasil diskusi perdebatan tersebut terdokumentasi dalam bentuk tulisan, karena itu merupakan bagian dari identitas IMM sebagai seorang intelektual. selain itu juga kader IMM perlu sering berbicara tentang diskursus akademik sesuai dengan kapasitas disiplin keilmuannya, tidak hanya berwacana tentang IMM saja.

“Diskursus tentang disiplin keilmuan tiap individu perlu dikembangkan, sehingga kader IMM benar-benar mengerti tentang kapasitas ilmu akademiknya dan berbicara mengenai bidang studinya dalam menanggapi isu-isu yang ada, tidak hanya berputar diskursusnya tentang internal IMM”. Tegas Rivandy

Acara Studium General ini sebagai bagian awal dari rangkaian Musyawarah Cabang PC IMM Kota Surakarta ke-43, sekaligus langkah awal untuk mempersiapkan kepemimpinan baru, refleksi terhadap gerakan IMM Kota Surakarta dan membangun ide-ide baru untuk masa depan IMM.

 

 

Share:

Petunjuk dan pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim as
















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta, anggota MHH KKP PDM Surakarta, ketua majelis kader PCM Banjarsari, sekretaris PRM Setabelan Surakarta, sekretaris Dekan FEB UMS

Kisah Nabi Ibrahim as merupakan salah satu kisah paling inspiratif dalam Al Quran. Ia bukan hanya seorang nabi, tetapi juga di kenal sebagai bapak para nabi dan sosok teladan dalam tauhid, ketaatan, serta pengorbanan. Melalui perjalanan hidupnya, kita mendapatkan banyak petunjuk dan pelajaran yang dapat di jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Sejak usia muda Nabi Ibrahim as sudah menunjukkan keberaniannya menentang penyembahan berhala. Ia mempertanyakan keyakinan kaumnya, termasuk ayahnya sendiri, yang menyembah patung-patung buatan manusia. Keteguhan Nabi Ibrahim as dalam mempertahankan tauhid mengajarkan kita pentingnya menggunakan akal dan hati untuk mencari kebenaran, serta berani menyuarakan keyakinan meskipun harus menghadapi risiko.

Tauhid yang murni adalah fondasi keimanan. Kita harus berani memegang teguh kebenaran, meski itu bertentangan dengan tradisi atau mayoritas.

Salah satu ujian terbesar Nabi Ibrahim as adalah saat ia diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail as. Tanpa ragu ia melaksanakan perintah Allah Swt dengan penuh keikhlasan. Demikian pula, Ismail as menerima perintah itu dengan ketundukan yang luar biasa.

Ketaatan kepada Allah Swt harus didasari oleh keikhlasan dan kepasrahan total, bahkan ketika perintah Nya terasa berat dan tidak masuk akal bagi logika manusia.

Dalam setiap fase hidupnya, Nabi Ibrahim as senantiasa memanjatkan doa. Ia berdoa agar diberi keturunan yang saleh, agar dirinya dan anak cucunya tetap dalam jalan tauhid, bahkan mendoakan penduduk Mekah setelah membangun Ka’bah.

Doa adalah senjata orang beriman. Dalam setiap langkah hidup, hendaknya kita terus berdoa dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah Swt.

Share:

Selamat dan Sukses Rektor UMS Resmi Lantik Lima Wakil Rektor Baru

 

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., melantik lima wakil rektor baru untuk masa bakti 2025-2029. 

Wakil Rektor UMS siap mewujudkan misi UMS untuk menjadi World Class University Leader.  Kelima wakil rektor baru tersebut adalah Wakil Rektor I, Prof. Ihwan Susila S.E., M.Si, Ph.D., membawahi bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Pengembangan Talenta-Inovasi, Wakil Rektor II, Prof. Dr. apt. Muhammad Da’i S.Si., M.Si., Keuangan, Investasi, dan Aset, Wakil Rektor III, Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Pengkaderan, dan Alumni.

Selanjutnya Wakil Rektor IV, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes., membawahi bidang Manajemen Sistem Informasi, Manajemen SDM, dan Organisasi, serta Wakil Rektor V, Prof. Ir. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., bertanggung jawab pada bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional. 

Dalam pidato upacara Pelantikan Wakil Rektor, Harun Joko Prayitno mengatakan bahwa dari tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini, UMS ke depan selalu dikelola oleh pemimpin-pemimpin terbaiknya dan dengan cara-cara terbaiknya. 

Ia meyakini akan meneruskan fondasi penting yang telah ditanamkan oleh para pendiri sebagai peletak dasar berdirinya UMS dari pimpinan UMS periode yang pertama sampai yang ke depan

Share:

Puasa Arafah: Keutamaan dan Maknanya bagi Umat Islam





















Oleh : Andy Ratmanto, SH / Anggota korps mubaligh muda Muhammadiyah Kota Surakarta, Anggota MHH KKP PDM Surakarta, ketua Majelis kader PCM Banjarsari, Sekretaris PRM Setabelan, Sekretaris Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

Puasa Arafah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Iduladha, bertepatan dengan saat para jamaah haji sedang wukuf di Padang Arafah.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda:

> "Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah, agar menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya."

(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Arafah mampu menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kecil selama dua tahun—setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini adalah karunia besar dari Allah bagi hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri dan mendekat kepada-Nya.

Siapa yang Disunnahkan Berpuasa?

Puasa Arafah disunnahkan bagi setiap Muslim yang tidak sedang berada di Tanah Suci untuk menunaikan haji. Sedangkan bagi para jamaah haji yang sedang berada di Arafah, mayoritas ulama menyatakan bahwa mereka tidak disunnahkan berpuasa, bahkan lebih dianjurkan untuk tidak berpuasa agar tetap kuat menjalani ibadah wukuf.

Makna Spiritual Puasa Arafah

Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa Arafah adalah momentum untuk memperdalam keimanan dan memperbanyak amal saleh. Di hari ini, Allah membanggakan hamba-hamba-Nya yang wukuf di Arafah di hadapan para malaikat-Nya. Maka bagi yang tidak berhaji, puasa ini menjadi bentuk partisipasi spiritual untuk ikut meraih keutamaan hari tersebut.

Amalan yang Dianjurkan di Hari Arafah

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak dzikir, doa, membaca Al-Qur'an, serta takbir. Hari-hari menjelang Iduladha adalah waktu terbaik untuk memperbanyak takbir dan tahmid sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.

Penutup

Puasa Arafah adalah hadiah dari Allah bagi umat Islam yang rindu akan pahala besar dan pengampunan dosa. Dengan niat yang ikhlas dan amalan yang sungguh-sungguh, hari Arafah bisa menjadi titik balik dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang diampuni-Nya.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Mengenai MPKSDI Solo

Email: mpksdimuhammadiyahsolo@gmail.com

YouTube MPSDI

Cari Blog Ini